Di sini kami mencoba menyampaikan bahwa menulis ilmiah atau menulis apapun tidak harus membosankan. Pikirkan artikel anda seperti novel-novel best-sellers seperti “Harry Potter” atau “Lords of the ring”. Saat ini publikasi ilmiah sudah sangat canggih. Tidak hanya kertas yang dapat ditampilkan, tetapi juga gambar, foto, bahkan video klip dalam bentuk electronic supplementary materials (ESM). Menarik bukan.
What’s so fun ’bout it: Mengapa menyenangkan
Bayangkan anda adalah seorang Indiana Jones yang sedang menggali obyek arkeologi dan akan menjelaskan bagaimana kehidupan masyarakat Maya jaman dahulu kala. Kenyataannya anda adalah seorang peneliti, well in my case is a hydrogeologist. Kami pergi ke lapangan, mengukur obyek singkapan batuan, mengunjungi sumur, mengambil sampel air, mengukur kedalaman muka air tanah, dll. Belum lagi berpetualang menyeberang sungai, mengukur debit sungai, naik ke tebing, demi untuk menjelaskan kondisi geologi dan bagaimana air tanah mengalir di bawah permukaan.
Lebih menyenangkan lagi bila kita dapat membuat orang lain mengerti. Orang yang bahkan tidak memahami ilmu hidrogeologi atau geologi. Menyenangkan bukan.
Saat ini anda bisa merekam video, merekam suara anda sendiri saat mendeskripsikan kondisi lapangan, sebagai pelengkap makalah ilmiah. Kalau anda tidak pernah atau masih jarang melihatnya, bukan berarti tidak boleh. Ingin bukti, silahkan mengunjungi tautan berikut yang berisi panduan penulis Hydrogeology Journal dalam format pdf. Lihat halaman 8.
For whom it may concern: Untuk siapakah buku ini
Buku sederhana ini diutamakan untuk para mahasiswa S1 yang sebentar lagi akan menjadi peneliti junior dengan skripsinya masing-masing. Saat ini membuat makalah sudah diwajibkan, bahkan sebagai syarat kelulusan menurut Surat Edaran Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012. Kalau mahasiswa S1 saja sudah wajib menulis, apalagi mahasiswa S2 dan S3.
Bagi mahasiswa S2 dan S3, buku ini bermanfaat sebagai pendamping panduan penulisan tesis/disertasi yang umumnya disediakan oleh perguruan tingginya masing-masing. Untuk kasus ITB dapat diunduh di tautan Sekolah Pasca Sarjana ITB berikut.
The story board: Alur buku
Outline buku ini akan terdiri dari 10 bab. Terlihat tebal memang, tapi percayalah, kami juga bukan pengrajin “bantal”. Agak banyak karena memang komponen menulis ilmiah itu seperti novel, ada bagian pengenalan, bagian konflik, bagian resolusi, dan bagian penutup. Pada tiap bab, kami akan menyampaikan contoh. Dari mana contohnya? Ya dari pengalaman kami sendiri saat menulis. Secara khusus kami akan sajikan sebuah paper yang dibuat oleh penulis pertama, yang telah terbit di Environmental Earth Sciences. Bukan karena paper tersebut bagus, tapi karena kami juga ingin menguji hasil tulisan kami sendiri. Ingat prinsip continuous improvement. Perbaikan itu akan berlangsung terus menerus. Sejalan anda terus menulis, selama itulah anda akan belajar dari kesalahan dan kekurangan anda sendiri.
Kerangka lengkapnya akan seperti ini:
Kata pengantar: ini penting karena kami juga ingin menyampaikan beberapa pesan buat para pembaca.
Bab 1 Menulis ilmiah itu Menyenangkan: Di sini kami mencoba menyampaikan bahwa menulis tidak harus membosankan.
Sub bab:
1.1 What’s so fun ’bout it: Mengapa menyenangkan
1.2 For whom it may concern: Untuk siapakah buku ini
1.3 The story board: Alur buku
Bab 2 Mengapa (perlu) menulis: Bahwa menulis sama dengan membuat sejarah, itu yang akan kami tekankah. Bukankah zaman pra-sejarah adalah zaman tanpa tulisan? tidak muluk-muluk bukan. Di sini kami juga akan membuat anda agar tidak mudah ditekan oleh ucapan-ucapan yang menurunkan semangat, discouraging kata lainnya. Biasanya orang akan berkomentar, yang beginian saja kok ditulis
. Nah anda nanti akan bisa membalas, lho kalau ini hal yang sepele, kenapa bukan anda yang menulis lebih dulu
. Atau lebih keren lagi, maaf sudah berapa makalah yang sudah anda publikasikan?
Sub bab:
2.1 Writing means making history: Menulis = membuat sejarah
2.2 Truth or dare: Harus berani memulai
2.3 Writing vs editing: Menulis vs menyunting mana lebih susah
Bab 3 Berbagai jenis dokumen ilmiah: Dokumen ilmiah itu banyak sekali jenisnya. Yang akan kami bahas dalam bab ini adalah yang paling sering dibuat oleh mahasiswa.
Sub bab:
3.1 Essay
3.2 Skripsi, tesis, disertasi
3.4 Abstract, extended abstract, posters
3.3 Artikel jurnal
Bab 4 Mulai menulis: Kami mengemukakan ide yang agak aneh di sini. Mulailah menulis dari belakang. Yaitu dari halaman daftar pustaka
. Apa maksudnya? Ya baca saja dulu. Sengaja agar anda penasaran.
Sub bab:
4.1 Where to start: Mulai dari halaman paling belakang
4.3 Googling isn’t everything: Teknik mencari informasi dan merumuskannya
4.4 Contoh
Bab 5 Latar belakang itu penting: Sering sekali kami melihat bab latar belakang ini adalah bab anak tiri, dinomorduakan. Sebaliknya ini bab paling serius dalam satu makalah. Kalau anda gagal menyampaikan dengan benar, maka komentar yang paling sering didapat dari pembaca adalah tulisan ini apa maksudnya ya?
, motivasi penulis kok tidak jelas ya
, dll. Selanjutnya bisa ditebak, pembaca akan menutup makalah dan lanjut menyeruput secangkir kopinya.
Sub bab:
5.1 Why bother doing it: Mengapa anda menulis
5.2 Background is the ground: Latar belakang mengendalikan isi
5.3 Contoh
Bab 6. Metode: Kalau bab ini, lain lagi. Ia harus ada dalam makalah ilmiah. Jelas ia harus ada, karena hal yang ilmiah harus dapat diuji metodenya dan diulang. Jadi pastikan apapun yang anda kerjakan, anda tulis dalam bab ini.
Sub bab:
6.1 Story telling: Menceritakan apa yang telah dilakukan
6.2 Reproducible: Harus dapat diulang oleh orang lain
6.3 Contoh
Bab 7. Analisis: Nah kalau sudah sampai sini, maka kemungkinan besar anda sudah setengah jalan. Tapi belum tentu juga. Ada juga yang harus mengulang eksperimen setelah mengetahui hasil analisisnya kurang memuaskan. Kami akan menjelaskan bagaimana memotret hasil analisis dan menyampaikannya untuk mendukung pendapat anda.
Sub bab:
7.1 Capturing: Memotret hasil
7.2 Presenting: Menyajikan dalam bentuk tabel dan gambar
7.3 Contoh
Bab 8. Menyimpulkan: Dari hasil analisis, anda harus mampu menyimpulkan. Apapun hasilnya – negatif atau positif – harus disampaikan di bagian ini. Ini karena sains bersifat obyektif.
Sub bab:
8.1 Draw a line: Teknik menarik kesimpulan
8.2 Hypotesis testing: Kesimpulan vs hipotesis
8.3 Contoh
Bab 9. Menutup dengan abstrak dan judul: Justru bagian ini yang terakhir. Bedakan antara judul dan topik ya. Topik harus konsisten, judul akan fleksibel mengikuti topik. Jadi buat judulnya setelah tulisannya jadi. Judul akan dipandu oleh kerangka penulisan (story board) yang telah anda buat, plus kata kunci-kata kuncinya. Hal lainnya adalah, bagaimana agar judul yang anda tulis mudah ditemukan. Jaman sekarang ada istilah liked by Google
. Jadi bagaimana agar makalah anda bisa ditangkap oleh robot-robot web crawler itu berdasarkan kata kunci yang diketik di mesin pencari.
Sub bab:
9.1 Eye’s the window to your soul: Abstrak adalah jendela makalah
9.2 Titling is intriguing: Judul sangat menentukan
9.3 Contoh
Bab 10. Menguji benang merah: Kalau di Indonesia benangnya berwarna merah, kalau di negeri seberang dinamai silver lining
. Terlepas dari warnanya, di sini kami ingin menyampaikan bahwa menulis itu tidak bisa sekali jadi. Harus diulang-ulang agar jadi lebih baik, terutama di bagian alur penulisan. Harus diyakini alur tulisan terhubung dari awal hingga akhir, dan bermuara ke judul.
Sub bab:
10.1 Writing is iterative: Menulis tidak sekali jadi
10.2 Storyboard test: Menguji alur tulisan
10.3 Contoh
Bab Bonus: Bab ini tidak terkait langsung dengan kerangka buku, tapi akan sangat menarik untuk dibaca. Ini sebenarnya berasal dari beberapa blogpost yang telah dibuat sejak tahun 2007.
Biodata Penulis dan Penyunting: sekilas tentang kami, apa yang kami kerjakan, dan apakah benar kami kurang kerjaan sampai bisa menyusun buku ini.
- Penulis:
- Dasapta Erwin Irawan
- Cut Novianti Rachmi
- Penyunting:
- R. Tantry Maulina
- Agam Ferry Erwana
- Ilustrator: Ayuta Fauzia Ladiba