Good articles start with good introductions and end with good conclusions.

Jadi bab pendahuluan akan membimbing pembaca ke arah bagian yang utama dan kesimpulan akan meninggalkan pesan akhir kepada pembaca. Entah siapa yang membuat, tapi kalimat di atas sangatlah kuat (“strong words”).

Dari hasil analisis, anda harus mampu menyimpulkan. Apapun hasilnya – negatif atau positif – harus disampaikan di bagian ini. Ini karena sains bersifat obyektif. Beberapa catatan pentingnya disampaikan pada beberapa sub bab sebagai berikut.

Hypotesis testing: Kesimpulan vs hipotesis

Kesimpulan adalah hipotesis yang teruji. Jadi yang paling mudah adalah melihat hipotesis dan memeriksa hasil analisis. Pertanyakan pada diri anda, “apakah hasil analisis mendukung hipotesis, ataukah sebaliknya”.

Draw a line: Teknik menarik kesimpulan

Kesimpulan harus terhubung ke awal artikel, yakni bab latar belakang. Tanpa membaca latar belakang, walaupun analisis anda sudah selesai dan sesuai harapan, namun belum tentu mampu membuat kesimpulan. Oleh karena itu perlu ditarik benang merah sejak latar belakang hingga ke kesimpulan. Dengan cara ini, konsistensi akan terjaga hingga akhir. Namun demikian janganlah mengulang seluruh bagian dari latar belakang, metode, analisis, hingga kesimpulan.Jadi dalam bab kesimpulan berisi beberapa hal sebagai berikut:

  • banyak peneliti menyarankan dan menyontohkan bahwa bagian awal dari kesimpulan harus kalimat tegas apakah anda:
    • menerima hipotesis
    • menolak hipotesis
  • ringkasan hal-hal apa saja yang menurut anda penting
  • temuan-temuan yang anda hasilkan
  • tanggapan anda terhadap pertanyaan riset sekaligus solusi yang mungkin dapat dilakukan atau alternatif yang dapat dipilih
  • masalah dan pertanyaan yang belum terjawab
  • usulan riset berikutnya
  • kalimat akhir yang menjadi kunci, kalau dalam Bahasa Inggrisnya “take home message” atau “strong words”, biasanya berupa penjelasan keberartian (significance) hasil riset kepada pengembangan ilmu dan arahan riset berikutnya.

Dalam kesimpulan perlu disebutkan hasil analisis dan interpreasi yang paling kuat mendukung hipotesis, kemudian sebutkan hasil yang lebih lemah. Selalu sebut rujukan data yang mendukung kesimpulan anda. Masukkan juga penjelasan mengapa hasil tidak sesuai keinginan, kendala-kendala yang dihadapi, bagaimana keberhasilan eksperimen akan sangat mempengaruhi hasil. Bila ada peneliti atau riset lain yang sejenis atau mirip, coba beri komentar bagaimana kesamaan dan perbedaannya.

Satu hal lagi, bila kesimpulan anda ternyata berlawanan dengan hipotesis, bukan secara langsung berarti riset anda salah. Jangan kecil hati, karena ini justru bagus. Riset anda telah mengungkap fakta baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Kebanyakan peneliti pemula (mahasiswa S1), sering berpendapat bahwa “ganti saja hipotesisnya”. Ini justru harus dihindari. Kalau anda baca paragraf di atas, maka mestinya anda tidak mengubah hipotesis, melainkan perlu menjelaskan mengapa terjadi perbedaan-perbedaan itu.

Contoh

//


//