Selamat pagi ibu dan bapak. Beberapa waktu lalu di kampus saya ada diskusi tentang Rencana Induk Pengembangan (RENIP). Dalam acara tersebut ada diskusi tentang paten dan bagaimana paten menjadi cerminan inovasi, dari tingkat individu, laboratorium, lembaga, hingga sebuah negara.

Kemudian saya menemukan artikel berjudul “Do patent licensing demands mean innovation?” dan beberapa artikel lainnya yang berisi hubungan antara paten dan inovasi.

Penulis artikel tersebut menyebutkan bahwa berdasarkan survey kecilnya, ada peluang paten bukan sebagai awal dari inovasi tetapi menjadi komoditas jual-beli semata. Jual beli paten terjadi antara perusahaan perantara paten (disebut sebagai “patent troll” atau atau Non Practising Entities/NPE) dengan industri penghasil produk. Paten dibeli oleh industri karena berpotensi mengganggu pemasaran produknya bila paten tersebut diproduksi masal oleh pihak lain.

Saya telah membuat catatannya (anotasi) di sini https://hyp.is/go?url=https%3A%2F%2Filr.law.uiowa.edu%2Fprint%2Fvolume-101-issue-1%2Fdo-patent-licensing-demands-mean-innovation%2F&group=__world__ (catatan saya ada di panel baru di sebelah kanan)

Artikel lainnya yang dibangun dari artikel di atas dapat dibaca di sini https://hyp.is/go?url=https%3A%2F%2Fwww.washingtonpost.com%2Fnews%2Finnovations%2Fwp%2F2015%2F03%2F11%2Fheres-why-patents-are-innovations-worst-enemy%2F&group=__world__.

Beberapa artikel lain dapat dibaca di Google Drive ini.

Gambar muka dari Unsplash (CC0).