Tiga Resep Orang Biasa untuk Menaklukkan Kehidupan Kampus

Author:

Kesimpulannya sederhana: bertahan, bahagia, dan menerima adalah tiga resep utama bagi mahasiswa baru untuk menjalani dunia perguruan tinggi dengan kepala dingin. Saya menulis ini karena melihat perubahan besar dalam ekosistem pendidikan tinggi: semua komponen kini terhubung dan saling mengunci. Setelah Anda diterima, kelulusan pada dasarnya tinggal soal waktu. Tidak lagi ada ketidakpastian soal “bisa lulus atau tidak”—yang tersisa hanya “kapan” dan “dengan pengalaman seperti apa.” Cepat atau lambat Anda akan lulus. Kalau bisa cepat, kenapa harus lambat?

Saya tahu banyak mahasiswa baru cemas, ragu, atau bahkan kurang sreg dengan program studi yang dipilih. Dalam situasi ini, “bertahan” adalah fondasi: agar Anda bisa menjalani hari demi hari tanpa terseret drama yang tidak perlu. Jika Anda mampu bertahan, Anda sudah mengambil langkah minimal yang paling penting.

Selanjutnya, “bahagia” adalah kunci agar Anda menikmati hari-hari di kampus dan, di atas itu, diharapkan berprestasi. Kebahagiaan tidak selalu megah; temukan yang kecil-kecil: teman yang suportif, dosen yang memantik rasa ingin tahu, atau riset yang membuat Anda lupa waktu.

Terakhir, “menerima” adalah kemampuan untuk bangkit dari kegagalan—yang pasti akan datang, entah lewat nilai yang tidak sesuai harapan, riset yang buntu, atau pilihan yang perlu dikoreksi. Penerimaan bukan menyerah; ia adalah pijakan untuk melompat lagi.

Pegang optimisme yang realistis: cukup untuk bergerak maju, tidak berlebihan hingga menutup mata pada tantangan. Kampus itu bukan escape room—pintunya pasti terbuka; tugas Anda hanya menemukan kuncinya lebih cepat. Fokus pada tiga hal ini—bertahan, bahagia, menerima—dan melangkahlah konsisten. Anda akan sampai.