Recreate What You See

Author:

Kalimat ini pertama kali saya dengan dari channel Robert Creating, video yang ini.

Walaupun konteks awalnya adalah untuk membuat film, tetapi saya pikir cocok untuk menulis juga. Khususnya ketika Anda sedang tidak punya ide sama sekali. Sayapun sering kosong, tidak punya ide sama sekali. Kosong melompong tanpa ide, terutama di siang hingga sore hari, karena sudah penuh dengan rutinitas. Itu kenapa saya lebih senang berpikir di pagi buta. Seperti halnya tulisan ini yang tidak mungkin saya tulis di jam kerja.

Begini urutan kerjanya

  1. Cari satu makalah yang paling sesuai dengan ide awal anda. Gunakan kata kunci yang cocok dengan ide awal Anda.
  2. Saat Anda juga merasa kosong, tidak tahu kata kunci yang perlu Anda ketik, maka Anda ada pada situasi terparah. Tapi jangan khawatir, zaman sekarang Anda punya Generative AI (yang mana saja: ChatGPT, Gemini, Copilot, Llama, Arya, dll) yang bisa membantu.
  3. Ceritakan secara bebas (bisa dalam Bahasa Indonesia) ide awal Anda. Tidak perlu terlalu terstruktur. Dalam bentuk pointers juga bisa. Lalu akhiri dengan kalimat suggest some keywords atau beri saran kata kunci yang cocok.
  4. Tentu ketika sudah ada makalahnya, Anda perlu memilah dan memilih satu paper mana yang akan anda pelajari lebih mendalam. Kalau sudah ketemu, pelajari bagian-bagian dari makalah itu dan cobalah untuk membayangkan upaya apa saja yang perlu anda lakukan untuk dapat membuat ulang makalah itu. Ini bagian utama dari Recreate What You See
  5. Kalau tidak puas dengan makalah itu, Anda bisa mencari satu lagi. Masih tidak puas, tidak apa, cari satu makalah lagi. Tapi jangan terlalu banyak. Tiga makalah sudah cukup untuk memulai langkah selanjutnya.

Apa langkah selanjutnya?

Ya mulai bekerja. Mulailah eksekusi rencana Anda. Lihat langkah nomor 4. Setelah Anda mampu membayangkan apa yang perlu dilakukan, buat rencana.

Rencana versi 1 pasti jelek dan tidak lengkap, tidak masalah. Simpan dalam catatan Anda dan lakukan. Prinsip versi 1 pasti jelek tapi tetap harus ditulis berlaku juga ketika Anda masuk ke tahap penulisan laporan atau penulisan publikasi. Walaupun versi 1 pasti jelek, itu jangan membuat Anda jadi tidak menulis.

Lebih baik memperbaiki rencana, daripada menunda-nunda riset dengan alasan rencana yang masih tidak lengkap.

Lalu apa?

Perbaiki rencana Anda. Buat Rencana 2.0. Kembangkan ide Anda. Lalu eksekusi rencana itu. Begitu seterusnya.

Lalu kapan selesainya?

Kalau begitu terus polanya, lalu sampai kapan selesainya?

Tergantung waktu dan uang yang Anda punya. Dalam konteks sedang sekolah, waktu yang diperlukan mungkin 6 bulan untuk mahasiswa S1 atau 8-10 bulan untuk mahasiswa S2, dan lebih panjang lagi untuk mahasiswa S3. Kok bisa lebih panjang, karena Program S3 sudah jelas adalah program riset, bukan program kuliah. Jadi Anda bisa mulai memikirkan riset seawal mungkin.