Gambar ini adalah skema sebuah pohon/tanaman/tumbuhan. Ia memberikan banyak sekali manfaat, tapi hanya satu saja yang mengambil keuntungan. Gambar ini menceritakan bagian-bagian dari tumbuhan/pohon dan…
open science
Tentang daftar hitam
Ada daftar hitam lagi Beberapa hari ini muncul lagi edaran (atau salindia) dalam sebuah rapat di lembaga penelitian Indonesia yang secara jelas tidak memperhitungkan publikasi…
Show me the money!
Ada yang ingat film Jerry Maguire (1996)? Pemerannya Tom Cruise dan Rene Zellweger. Ada kutipan yang terkenal dalam filmitu, “show me the money!” Kalau saya…
Melihat dibalik angka
Perlombaan jumlah belum akan berakhir dalam waktu dekat. Hampir setiap hari kita melihat grafik yang menunjukkan peringkat yang mengurutkan kita berdasarkan jumlah. Jadi kita hanya…
Open publication and Creative Commons license for academics [ITB PlanoCosmo 2018]
Selamat Hari Selasa 🙂 Hari ini saya dan Hilman Fatoni dari Creative Commons Indonesia akan mengisi acara workshop di ITB Planocosmo 2018. Acara kami akan…
Konferensi berbiaya rendah. Mungkinkah?
1. Mayoritas konferensi membutuhkan biaya besar
Konferensi sekarang telah menjadi salah satu kegiatan yang memerlukan biaya besar. Ini bukan hanya dari komponen pengindeksan Scopusnya saja, yang memang perlu biaya, tapi juga dari komponen penyelenggaraannya. Banyak sekali pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. Pengadaan acara di hotel-hotel mewah disertai paket-paket wisata dan yang sejenisnya. Menurut tabel data konferensi terindeks Scopus/WoS ini, maka sejak tengah tahun sampai akhir tahun 2017, setiap minggu ada satu kegiatan konferensi.
HOW TO MAKE YOUR RESEARCH OA FOR FREE AND LEGALLY
Dua bulan lalu, rekan saya Jon Tennant dan Lisa Matthias dalam blog Fossilsandshit telah membuat infografik yang menggambarkan alur pikir tentang bagaimana membuat riset (hasil riset) anda open access secara gratis dan legal. Kemudian infografik yang sama diunggah ke Figshare untuk mendapatkan DOI 10.6084/m9.figshare.5285512.v2.
Do we (Indonesian) need a new set of perspectives to measure research/academic impact?
An abstract in progress. It’s our quick views as Indonesian academia. We don’t know where it will be sent nor when will the new metrics be introduced, but we know it’s the future.
Add your contribution here: https://goo.gl/cSgTSL.
OpenScience Journal: A proposal
Proposal OpenScience Journal
Oleh
Dasapta Erwin Irawan1, Surya Alam2, Hendy Irawan1, M.T. Tanzil3, Juneman Abraham4, …, … (kami mengundang editor dari berbagai bidang ilmu)
kirimkan DM atau surel ke d()erwin()irawan(@)yahoo(.)com bila anda berminat ( hilangkan semua tanda “()” )
1 Institut Teknologi Bandung
2 afiliasi
3 Umsida
4 Binus
5 afiliasi
Kami tidak perlu Scopus 3
Diskusi terus berkembang setiap hari tentang ini.
Kalau memang tujuan dari mendaftarkan seminar/konferensi adalah agar makalah lebih mudah dicari, maka apakah tidak ada layanan lain yang lebih ekonomis? Dan bila memang itu tujuannya, mengapa tulisan “indexed by Scopus” lebih sering dipertanyakan dibandingkan substansi seminarnya?