Selain posting tentang Peugeot, saya juga telah menerbitkan buku berjudul Hidrogeologi Umum dan sedang memulai draft pertama buku kedua (Scientific) Writing is Totally Fun (WTF).
…….Cara kerja cooling fan di Peugeot itu bagaimana.
Bekerjanya Hi-speed fan (contoh aja nih) 306, disebabkan oleh 2 hal:
1. Temp. Engine (di atas 102° C) Ada referensi yang menyebutkan 107° C malah.
2. Tekanan refrgerant (AC) ± 250 – 260 PSI.
Dalam kondisi menanjak… RPM tinggi… tapi kecepatan tidak sebanding dengan RPM pada jalan rata… so, hembusan angin juga tidak sebanding.
Ditambah lagi, yang dihajar angin duluan adalah condenser AC bukannya radiator… Jadi temperature engine naik, tapi belum cukup panas untuk mengaktifkan hi-speed fan…
Bagaimana halnya dengan tekanan refrigerant AC? Karena condensernya yang dihajar angin duluan + biasanya jalan nanjak itu di daerah pegunungan (lebih dingin), maka tekanan refrigerant ± 250 PSI untuk mengaktifkan hi-speed fan juga tidak tercapai karena condensernya dingin.
Makanya secara umum, Peugeot current models kalau di bawa nanjak, temperaturnya naik… Kecuali, kalau ngisi refrigerantnya kebanyakan, sehingga hi-speed fan sebentar-sebentar aktif… ya bakalan adem-adem aja enginenya.
1 hal lagi yang mempengaruhi temp. engine, menurut Oom Anton berdasarkan pengalamannya… pake oli yang baik (beliau pake Shell), maka 806 nya di Cipularang adem-adem aja temperaturenya. Whilst my 307 SW di Cipularang (baik pake oli Total Quartz 9000 maupun Mobil 1 Delvac 1) bisa melebihi 100° C temp. enginenya.
<sumber: posting Bp.Danny Kadarisman, milis Indonesian Peugeot Lovers>
Selain posting tentang Peugeot, saya juga telah menerbitkan buku berjudul Hidrogeologi Umum dan sedang memulai draft pertama buku kedua (Scientific) Writing is Totally Fun (WTF).