[BANTEN] Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla menegaskan bahwa bila Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman sekali la-gi minta bantuan luar negeri untuk teknologi dalam negeri, bubarkan saja Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Kalla menegaskan hal itu dalam sambutannya membuka Temu Teknologi Nasional
2007 di Serpong, Banten, Selasa (31/7). Pada kesempatan itu hadir Menristek Kusmayanto Kadiman, Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Said Jenie, Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
Wapres Jusuf Kalla dalam sambutannya meminta Menristek Kusmayanto Kadiman supaya bisa menyumbang sesuatu melalui teknologi bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. Bangsa maju kalau ada pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi terjadi kalau ada nilai tambah. Nilai tambah ini dihasilkan oleh teknologi. Maka teknologi harus bisa memberi nilai tambah.
Jangan hanya meminta dana, kata Kalla, tetapi tidak menghasilkan apa-apa untuk kemajuan bangsa. Kalla menantang agar tunjukan hasil penelitian terlebih dahulu untuk kemajuan bangsa baru meminta dana kepada pemerintah.
Sehubungan dengan itu, Kalla meminta berhenti menadahkan tangan (meminta
bantuan) kepada pihak asing. Teknologi Indonesia harus mengandalkan kemampuan Indonesia sendiri, tenaga Indonesia sendiri dan uang Indonesia sendiri. “Dua minggu lalu, saya ke Makassar melihat bandara yang dibangun oleh tenaga, otak, dan saku Indonesia sendiri yang murah dan cepat. Kalau saya dengar masukan supaya kasih orang asing, alamak, bangsa apa ini,” ujar Kalla.
Terkait itu, Kalla meminta supaya Indonesia harus bisa menghasilkan sinyal kereta api sendiri. “Masak sudah 150 tahun, kita masih pakai sinyal Siemens, bangsa ini belum bisa menciptakan kereta sendiri. Kita selalu ke Jepang.
Mestinya kita ke Jepang beritahu mereka begini cara membuat kereta. Belum lagi mobil, pesawat. Begitu menteri perhubungan,” ujar Kalla.
Untuk itu, Kalla meminta BPPT jangan hanya kantornya yang megah, tetapi tidak ada hasil penelitiannya. Menurut Kalla, tidak ada hubungan antara kantor yang megah dengan kemajuan bangsa. Para peneliti diusulkan lebih banyak meneliti daripada duduk saja di kantor yang megah tanpa berbuat apa-apa.
“Saya bangga dengan semua Anda di sini, semua doktor lulusan luar negeri dibiayai negara. Kembalikan semua itu. Jangan hanya tidur di sini. Kalau Anda tidur, bangsa ini juga tidur,” tegas Kalla. [A-21]
Source: http://www.suarapembaruan.com/News/2007/07/31/index.html
_______________________________________________