Yang pertama, perlu saya ceritakan bahwa orang ini tinggian sekitar 2 m. Untung lebarnya proporsional. Dia menyapa saya dengan kata-kata “Dr. Erwin”. Wah ini yang pertama. Mahasiswa saya saja suka memanggil saya Pak, atau Mas.
Dia ini lulusan master dari UKM (Universiti Kebangsaan Malaya), jurusan mechanical engineering. Keperluan dia menemui saya adalah untuk menjajagi (atau menjajaki ya?) kemungkinan S3 di ITB. Untuk itu dia sudah pernah mengirimkan e-mail kepada saya, mengenai proposal risetnya.
Photovoltaic !!! itu kata kuncinya. Atau dia suka menyebutnya dengan “PV”. Seorang WN Libya yang sangat bersemangat mengembangkan energi matahari (solar energy) di negaranya.
Giliran saya tanya, “my colleagues from mechanical engineering and engineering physics, both of them asked me the same question, whether you want to focus in the material or in the controlling system in PV?”. Dia dengan Bahasa Inggris yang sudah agak “ke-Melayu-Melayuan” bilang, “oh, my topic is flexible doctor, the important thing is, I need a name (of a doctor or professor) from ITB, that I can write down in my proposal. To get funding from my country”.
Hmmmm. giliran saya yang harus mem-push agar salah satu dari kawan saya itu bersedia namanya ditulis sebagai future promotor.
Oh, iya, dia juga bilang kalau banyak sekali temannya yang baru selesai S2 di Malaysia atau yang masih di Libya akan mencontoh dirinya begitu dia sudah diterima di ITB.
Internasionalisasi ITB ….