Rekomendasi UNESCO untuk implementasi sains terbuka

Author:

Dokumen di atas adalah rekomendasi UNESCO untuk sains terbuka yang akan saya anotasi. Tautan orisinalnya adalah ini.

Anotasi saya untuk dokumen tersebut ada di tautan Hypothes.is ini.

Tiga hal inti dalam anotasi saya:

  1. sainsterbuka telah menjadi percakapan dunia telah menjadi percakapan dunia sehingga perlu dibuatkan rekomendasi secara spesifik oleh UNESCO, yang terdiri dari tiga komponen: transparansi, kredibilitas, dan visibilitas. Tiga hal di atas berkaitan dengan:
    1. findability : bagaimana agar riset dan komponen-komponen yang ada di dalamnya (data, metode, hasil) dapat ditemukan baik secara individual maupun secara bersamaan (misal: dalam sebuah makalah yang telah terbit di media). Tentunya keterbukaan ini akan sangat berkaitan dengan klausul-klausul data sensitif (Sensitive data: referensi OpenAire , ITB-Usyd Open Data Course ).
    2. accessibility : bagaimana agar komponen-komponen riset di atas dapat diakses tanpa restriksi yang tidak perlu. Di sini kita akan melihat bahwa mayoritas data di Indonesia tidak dapat diakses, walaupun data tersebut didanai negara dan bukan merupakan data sensitif.
    3. reproduksi dan replikasi: bagaimana agar komponen-komponen tersebut dapat dibagikan dan dapat diakses agar peneliti lain dapat melakukan reproduksi dan replikasi terhadap riset ( salah satu referensi ). #reproducibility #replicability #reusability
  2. sainsterbuka perlu dipantau dan dievaluasi. Salah satu caranya adalah dengan memasukkannya sebagai salah satu komponen metrik (misal: TOP Guidelines , Curate Science).
  3. Pemantauan dan evaluasi tersebut perlu diinisiasi dan melibatkan komunitas, bukan salah satu cara membelanjakan uang negara untuk membeli layanan komersial (misal: Elsevier Open Science Monitor -> yang diprotes beberapa pihak. Ini salah satunya.).