Table of Contents
- 1. Tulisan harus mengalir
- 2. Writing is iterative: Menulis tidak sekali jadi
- 3. Storyboard test: Menguji alur tulisan
Blog post ini adalah bagian dari Buku “Menulis (ilmiah) itu menyenangkan”, yang ditulis berdua oleh saya dan istri saya. Ilustrasi oleh: Fusi. Naskah ini ditulis dengan Emacs org-mode dalam format text dan sama sekali tidak menggunakan word processor, apa lagi Ms Word.
1 Tulisan harus mengalir
Draft ke-1 - baca - edit - Draft ke-2 - baca - edit - Draft ke-3.
2 Writing is iterative: Menulis tidak sekali jadi
- antar kata dalam satu paragraf,
- antar paragraf dalam satu sub bab,
- antar sub bab yang satu dengan yang lain dalam bab yang sama,
- antar bab sejak Bab Pendahuluan hingga Bab Kesimpulan.
Anda dapat membuat suatu skema sebagai berikut bila diperlukan. Cara saya ini mungkin memudahkan anda untuk memeriksa kembali alur substantif sejak pertanyaan riset, hipotesis, analisis, hingga pada akhirnya disimpulkan. Menulis itu perlu latihan. Bila anda baru memulai, memang seolah-olah prosesnya terlalu panjang. Tapi percayalah, makin sering anda menulis, maka pola kerja anda akan semakin otomatis dan spontan. Tiba-tiba anda sadar, dapat menulis berlembar-lembar dalam waktu singkat. Menulis juga penuh dengan kritik dan masukan, karenanya anda tidak boleh mudah “pundung”. Dengarkan kritik, catat, dan lupakan sementara waktu. Sleep on it. Lihat lagi bermacam kritik tersebut esok hari saat sudah tenang. Percayalah, lebih baik anda menerima banyak kritik yang pada akhirnya akan membuat tulisan anda lebih baik. Daripada anda merasa karya sudah lengkap dan sempurna, kemudian dijatuhkan oleh para pakar saat anda menyampaikan dalam forum ilmiah atau sidang sarjana/tesis/doktor.