From mind map to slide

Author:

Ppt: pendekatan linear

Anda pasti sering menggunakan Powerpoint keluaran Microsoft bukan. Buat anda yang alergi dengan Microsoft, mungkin anda penyuka aliran Openoffice atau Libreoffice. Aplikasi pembuat slide presentasi ini mungkin baru dikenal luas di Indonesia, pada awal tahun 2000an. Masa di saat semua yang mau sidang S1 harus membuat slide ppt (Powerpoint). Sementara saya yang lulus tahun 1998 bulan Oktober, masih bergulat dengan overhead projector (OHP) yang menyorotkan slide transparansi yang bentuknya masih fisik berupa plastik transparan. Ingat kah anda teknologi itu? Buat yang belum pernah tahu, alatnya kira-kira tidak jauh bentuknya dengan gambar ini (dipinjam dari www.Amazon.com).

OHP

Kembali ke ppt, kalau anda sering pakai aplikasi itu mungkin sering merasa susah menstrukturkan paparan anda. Terkadang isi kepala anda maju lebih cepat dibanding kecepatan anda mengetik atau menyusun urutan slidenya. Beruntung kemudian, Microsoft memberikan fasilitas “slide sorter view ” yang memungkinkan anda untuk melihat seluruh slide anda dalam bentuk matriks. Anda jadi lebih mudah mengubah urutannya. Seperti gambar di bawah ini kira-kira.

slide sorter

Namun tetap saja, ppt menggunakan pendekatan linear. Microsoft meminta anda membuat kerangka pemikiran secara linear, garis lurus. Sementara apa yang anda miliki? Otak kita sering kali bekerja secara random dan non linear. Jadi kalau kita secara spontan ingin membuat slide yang banyak opsi alur pikirnya, akan sulit sepertinya. Setidaknya bagi saya.

Mind map: pendekatan random, non linear

Kemudian tidak lama kemudian ada teknologi mind map. Ini sebenarnya metode sederhana untuk menggambarkan cara kita berpikir yang random dan tidak linear tadi. Anda dibebaskan membuat node (titik pikir) sebebas-bebasnya. Berikut contohnya (dipinjam dari https://en.wikipedia.org/wiki/Mind_map).

mindmap

Pengalaman saya

Berkaitan dengan mind map, slide, dll ini,  beberapa waktu lalu saya diundang untuk berbagi pengalaman menulis di depan bapak dan ibu dosen Polban. Sedikit minder saya memulainya. Kali itu saya sengaja tidak menggunakan pendekatan ppt yang membosankan. Sengaja saya menggunakan mind map yang melayang-layang bebas dengan platform Text2MindMap. File aslinya dapat dilihat pada tautan berikut. Kalau disimpan sebagai gambar terlihat seperti ini.

text2mindmap

Perjalanan paparan sendiri menjadi menarik karena saya menceritakan bagaimana otak kita bekerja secara acak, tercermin dari gambar mind map yang saya susun melompat-lompat, karena memang saya menyusunnya di waktu yang berbeda-beda. Pikiran dan mood saya pun tidak akan sama di setiap waktu itu. Saat presentasi, saya pun terus berpikir untuk mengolah alur. Ini karena saya sendiri harus mengingat apa yang harus saya sampaikan setelah ini. Belum mencari node yang bersembunyi di balik node-node yang lain. Menarik. Satu-satuna petunjuk bagi saya hanyalah warna. Node dengan warna biru adalah node level 2, hijau level 3, orange level 4 dst.

Sehari kemudian, barulah saya memenuhi janji untuk membuat mind map yang lebih terstruktur. Kali ini saya menggunakan aplikasi Freemind yang gratis. Freemind membaca format html asca ii yang disimpan dengan ekstensi *.mm. Hasilnya seperti dalam gambar berikut.

Polban-23092015

Yang menarik adalah saat ini ada servis online gratis yang mengkonversi mind map menjadi slide ppt. Anda bisa coba mengunjungi Mind Mup. Kemudian unggah file *.mm hasil Freemind. Hasilnya adalah slide memang masih sangat polos, tapi lumayankah. Slide itu hasil eksplorasi pemikiran yang acak tadi. Hasilnya telah saya unggah di repo Slideshare saya.

Mind map to slide from Dasapta Erwin Irawan