Ikut menyebarkan artikel pendek dari Pak Doktor Andri Subandrio tentang hasil rekayasa beliau memodifikasi mikroskop antik menjadi mikroskop berteknologi digital.
Beda generasi 100 tahunTak terasa perang dunia pertama sudah lebih 100 tahun berlalu. Sisa teknologi pada zaman PD1 kini sudah menjadi barang antik, termasuk mikroskop geologi Leitz keluaran tahun 1912 yang menjadi alat penting bagi ahli geologi besar seperti mendiang Profesor-profesor Klompe, Van Bemmelen, Katili, Soeria-Atmadja, Sukendar Asikin, dan Sartono. Ketika saya dkk GL78 praktikum petrografi 35th yl, kami sudah memakai mikroskop generasi tahun 60an.
Mikroskop zaman PD 1 yang terbuat dari kuningan keluaran Leitz Westlar saya temukan dari gudang, bedebu, dan sebagian karatan. Setelah saya bersihkan lensa dan chasisnya, ternyata mesin toong atau keceng kuno ini masih berfungsi dengan prima. Lensanya bahkan sangat tajam. Walaupun demikian mikroskop kuningan yang tingginya kurang dari 2 jengkal ini pasti kalah populer dgn yang baru.Penerangannya menggunakan sinar pantul dari cermin cekung, obyektif ribet menggantinya dan tidak ada alat foto yang cocok untuk merekam obyek dibawah mikroskop. Kini mikroskop jadul ini kembali ke masa depan! Back to the future! Bertemu dengan teknologi IT, kamera dan digital terkini! Bukan hanya menghasilkan foto mikro digital resolusi tinggi, tapi micro image bisa real time ditayangkan langsung ke layar lebih lebar via infocus, LED TV dan Laptop! Zombie mikroskop 1912 telah bangun dan berkolaburasi dg IT 2015!
Zombie Mikroskop 1912 dan hasil micro image nya.
Kini fosil mikro foram plankton dan nanno sudah bisa langsung di capture via smart phone dari mikroskop jadul ini.
Salah satu hasil jepretannya. Menyusul jepretan hasil yang lainnya.