I’ve got a lot a question from students on where to submit their research paper, and here’s my general comments. This post was originally a conversational email between me with students (but unfortunately I haven’t translated it to English).
—-
…. Iya sy mmg ingin mhsw jg punya pengalaman submit jurnal.
Scopus bukan jurnal, tapi database. Scopus membuat daftar paper (abstrak dan full papernya) dari berbagai penerbit, sehingga kita lebih mudah mencari paper yang diperlukan, tanpa perlu mengunjungi penerbit satu-satu.
SD? Sy blm pernah tahu jurnal bernama itu, maaf.
Kalau Elsevier memang penerbit dr banyak jurnal bagus, diantaranya untuk bidang saya adalah Journal of Hydrology dan Geothermal. Ada juga penerbit yang lain misal Springer Science, Blackwell Science dll.
Ada dua tipe jurnal, yakni sistem konvensional: penulis gratis, pembaca bayar dan sistem yang lebih baru, yaknik open access (OA): penulis bayar, pembaca gratis. Tapi sistem OA tidak semuanya bagus dan bereputasi. Ada penerbit atau lembaga yang hanya mengejar uang pembayaran dari penulis, ini terkenal dengan nama predatory journal.
Untuk sistem OA, ada beberapa yang bagus, contoh untuk bidang hidrologi ada HESS Journal. Biaya article processing fee (APF) nya jg lumayan. Rata-rata 10 jt an yang harus dibayar penulis. Elsevier, Springer dan penerbit besar lainnya, yang awalnya hanya menawarkan sistem konvensional, saat ini juga menawarkan skema OA, dengan APF yang masih dikisaran Rp. 10 jt an (bahkan mungkin lebih).
… Pada dasarnya proses reviewnya akan sama. Kalau ada makalah dinilai memiliki struktur yang bagus dan materi yang original (hasil riset dari Indonesia, salah satu yang besar potensinya) maka pasti diterima. Walaupun pastinya dapat banyak masukan dan koreksi.
Yg jd masalah kecepatan prosesnya. Ada jurnal yg cepat responnya ada jg yg lambat. Pengalaman saya rata2 perlu setahun sejak pertama kali disubmit.
Kalau anda ingin mengirimkan manuskrip, saya sarankan cari yang sistemnya konvensional. Pilih jurnal terbitan Elsevier atau yang lain. Yang penting buat draft, sepakati substansinya dengan pembimbing, minta ada reader (pembaca) dua orang (dosen selain penulis), kemudian edit berdasarkan masukan reader, kemudian submit. Setting gambar dan tabel juga harus bagus dengan resolusi yang cukup.
Upayakan dapat submit sebelum sidang, sebagai salah satu bukti keseriusan anda dan pembimbing untuk menulis. Sampaikan bukti submissionnya ke pembimbing. Jangan menunggu sampai artikel diterima (accepted) karena bisa memakan waktu hingga setahun.
Demikian, semoga membantu.
Ilustrasi (flaticons.com)