Artikel blog ini awalnya merupakan komentar yang saya kirim ke situs web Pubpeer terkait suatu makalah yang mencurigakan (di bawah ini). Karena komentar versi Bahasa Inggrisnya masih dimoderasi oleh admin Pubpeer, maka saya kirim ke blog ini.
—-
Awalnya, saya menyangka tulisan ini sepertinya sebuah humor dari para penulis untuk meyakinkan publik bahwa jurnal International Journal of Research -GRANTHAALAYAH adalah sebuah jurnal predatori dengan mengirimkan naskah yang isinya tidak masuk akal. Tetapi pendapat saya berubah ketika melihat profil Google Scholar dari penulis pertama(Md. Rahimulah Miah), yang menayangkan berbagai makalah bertema sejenis. Saat saya buka website kampusnya, saya tidak menemukan nama “Rahimulah Miah”.
Apakah penulis ini benar-benar ada, atau hanya profil karangan seseorang? Lalu sejalan dengan kasus “pencatutan nama peneliti menjadi penulis makalah”, apakah para penulis makalah juga dicatut namanya tanpa izin atau tanpa sepengetahuan yang bersangkutan?
Saat membuka profil GS salah satu penulis, AK. Sayok, saya melihat ada banyak sekali makalah yang ditulis bersama MR. Miah sebagai penulis pertama. Judul atau temanya sama dengan makalah yang sedang dipertanyakan. Sayok tidak menulis makalah sebagai penulis pertama, setidaknya sampai tahun 2018. Pada tahun 2018 ia menulis makalah berjudul Loss of food plants knowledge and identity among indigenous peoples in Malaysia, yang tampaknya legit. Sayangnya makalahnya tidak tersedia di website resmi jurnalnya, Journal of Advanced Research in Social and Behavioural Sciences(catatan: ada website lain di alamat berikut https://myjurnal.mohe.gov.my/public/browse-journal-view.php?id=453). Makalah itu hanya tersedia di laman ResearchGate/Sayok.
Mana yang benar dan mana yang salah, memang tidak semua bisa dibaca hanya sampai judul. Itu yang menyebabkan dunia akademik menjadi sebuah dunia yang bikin capek :D, karena selalu butuh pemeriksaan berlapis-lapis.