Ya, masalah integritas ini adalah masalah yang melanda seluruh akademia (dosen dan peneliti), termasuk diri saya sendiri. Ini adalah tantangan yang menantang kita semua. Gambar di atas adalah cara saya untuk selalu mengingatkan diri saya sendiri tentang pentingnya integritas dalam segala yang kita lakukan.
Menggunakan analogi sebuah perahu, para akademia, termasuk saya, seolah-olah sedang berada dalam perahu yang dengan sadar kita tahu sedang menuju ke jurang air terjun sebesar Niagara. Mungkin bahkan lebih besar dari itu. Air terjun ini bukanlah air terjun biasa, melainkan simbol dari bahaya yang sedang kita hadapi.
Seperti jurang yang dalam, air terjun ini akan menghancurkan perahu beserta semua yang ada di dalamnya. Tidak akan ada yang tersisa. Ini adalah gambaran konsekuensi yang kita hadapi jika kita tidak menjaga integritas.
Meskipun semua penumpang di perahu ini tahu apa yang akan terjadi dan dampaknya, namun tidak ada satupun dari kita yang mengambil tindakan untuk menghentikan perahu, memberikan peringatan, atau setidaknya mengarahkan penumpang lainnya untuk meninggalkan perahu selama masih ada waktu. Semuanya diam, seolah-olah menikmati situasi yang ada. Bahkan, mungkin ada di antara kita yang sedang menikmati suasana, tanpa memperhatikan bahaya yang mengancam di depan mata.
Kita perlu sadar bahwa kita semua memiliki peran dalam menghadapi masalah ini. Kita perlu berusaha menjaga integritas kita dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kita perlu berbicara, berdiskusi, dan bekerja sama untuk mencari solusi terbaik bagi kita semua. Tentu harus solusinya harus bisa sampai menghasilkan sesuatu yang real.
Gambar ini ada di meja saya sudah dua hari dan sekarang sudah menjadi cerita. Ini bukti bahwa karya bersifat iteratif. Jadi aneh kalau sebuah skripsi hanya diganti judul & format, lalu dikirim ke jurnal. ITU adalah KEMALASAN KRONIS.