Hari ini saya ngobrol dengan Karin, alumni S1 Meteorologi dan S2 Teknik Air Tanah di kampus saya, ITB. Berbeda dengan kebanyakan alumni lain yang berkarier di jalur utama (mainstream), Karin memilih jalur yang tidak populer. Yaitu menjadi peneliti independen atau peneliti yang tidak terikat dengan satu lembaga.
Saya menolak menggunakan istilah peneliti lepas (freelance), karena istilah itu menurut saya adalah terminologi yang diciptakan oleh pemberi kerja. Sama seperti pegawai tetap, mereka menciptakan lawannya yaitu pegawai lepas.
Jadi saya menggunakan istilah peneliti independen.
Dalam obrolan ini kami berbincang tentang karir sebagai peneliti independen, apa kendalanya dan kenyamanan yang bisa didapatkan. Kami juga bicara tentang IGDORE, sebuah lembaga nirlaba yang bertujuan untuk memberikan `rumah` bagi pada peneliti independen di seluruh dunia.
Kalau Anda nonton sampai akhir, jelas bahwa penting untuk dipahami bahwa profesi sebagai peneliti independen tidak menghalangi seseorang untuk berkarya. Status sebagai peneliti independen dapat digunakan juga sebagai status penulis. Tidak perlu harus ada lembaga.
Dengan demikian maka reputasi pribadi penting dan harus dibangun. Salah satu caranya adalah dengan berkarya dalam bentuk apapun, bisa menulis, membuat video, aktif di media sosial dll. Ada banyak cara.
Untuk itu para peneliti independen perlu berani merilis karya. Jangan ragu masih jelek atau bahkan salah. Kalaupun jelek, Anda punya waktu sepanjang hidup untuk menghasilkan karya yang lebih bagus. Kalaupun salah, selama Anda tidak sombong, maka akan selalu ada orang yang membetulkan. Kerendahan hati sangat dibutuhkan di sini.
Btw Karin juga membuat utas di Twitter. Silahkan mampir.
Musik latar dari Pixabay https://pixabay.com/music/beats-sunset-vibes-lo-fichillhop-9503/ (lisensi bebas pakai Pixabay)