Dua bulan lalu, rekan saya Jon Tennant dan Lisa Matthias dalam blog Fossilsandshit telah membuat infografik yang menggambarkan alur pikir tentang bagaimana membuat riset (hasil riset) anda open access secara gratis dan legal. Kemudian infografik yang sama diunggah ke Figshare untuk mendapatkan DOI 10.6084/m9.figshare.5285512.v2.
Kemudian seminggu yang lalu saya berinisiatif untuk membuat translasi dalam Bahasa Indonesianya.
Block-building (flickr.com/d_erwin_irawan, CC-BY)
Sepertinya anda perlu membukanya dan menempatkannya pada layar atau jendela yang berdampingan.
Jadi apa masalahnya?
- Bahwa hasil riset lebih banyak yang tersimpan secara luring (offline) dalam hard disc.
- Bahwa banyak pihak mengeluhkan sulitnya mencari hasil riset yang relevan dengan kebutuhannya.
- Bahwa banyak pihak mempertimbangkan untuk mempublikasikan hasil riset dalam bentuk makalah dalam jurnal peer-reviewed.
Betul. Lantas apa masalahnya?
- Seringkali proses peer-review berjalan cukup lama, terutama pada jurnal-jurnal ternama.
- Karena keterbatasan dana, maka sebagian besar makalah dikirimkan ke jurnal non-OA (open access). Akibatnya pembacanya adalah hanya yang memiliki akses atau langganan ke jurnal tertentu.
- Pada akhirnya hasil riset, khususnya dari Indonesia, tidak terpublikasikan dengan baik.
Apa solusinya?
Anda harus membuka akses terhadap hasil karya anda (open access). Membuka akses dalam hal ini berjenjang, dimulai dari menyediakan pdf filenya untuk diunduh, membuka data mentah dan hasil analisis analisis untuk dapat direplikasi, hingga membuka file draft untuk mengundang partisipasi sebagai penulis. Intinya materi anda tidak hanya dapat diakses secara bebas (free access), tapi juga dianalisis ulang (replicate dan reproduce) dan digunakan ulang untuk berbagai keperluan pengguna (reuse).
Kalau semua dibuka, lantas apa yang tersisa pada anda?
Jelas reputasi. Reputasi tidak akan dapat hilang begitu saja. Makin anda banyak berbagi, maka makin kuat reputasi anda di bidang yang anda geluti.
Bukan sebaliknya.
Nah sekarang bagaimana cara membaca diagram open access ini?
Sebelum dimulai perlu saya jelaskan berbagai jenis jurnal OA (tautan sumber):
- green OA: jurnal yang selain bertanggungjawab menayangkan makalah saat telah lolos peer-review, JUGA membolehkan penulis mengunggah makalah versi awal sebelum melalui proses peer-review (biasa di sebut preprint) ke media non-komersial (misal blog pribadi penulis, repositori institusi, atau repositori terbuka non-profit).
- gold OA: jurnal OA yang menayangkan makalah segera setelah lolos peer-review. Biasanya jurnal jenis ini TIDAK membolehkan penulis mengunggah versi awal dari makalah ke tempat lain. Atau jurnal menetapkan periode embargo. Setelah periode embargo terlampaui, maka penulis dibolehkan mengunggah versi final (versi penerbit yang sudah ter-layout) ke berbagai tempat secara bebas. Dari sisi pembiayaan, biasanya jurnal Gold OA membebankan biaya pemrosesan makalah (APC) kepada penulis.
- diamond OA: jurnal OA yang tidak menarik biaya apapun kepada penulis. Jurnal terbitan Indonesia mayoritas berjenis ini. Kita patur bersyukur.
Masalah kebijakan daring jurnal dapat anda periksa di direktor jurnal Sherpa Romeo. Anda cukup mengetikkan nama jurnal di kolom pencarian. Kemudian anda bisa melihat warna labelnya:
- putih: anda dilarang mengunggah versi apapun. Makalah hanya akan disediakan oleh penerbit.
- kuning: anda dibolehkan mengunggah versi awal (preprint) secara bebas.
- biru: anda dibolehkan mengunggah versi akhir (postprint) ATAU versi penerbit (ter-layout) secara bebas.
- hijau: anda dibolehkan mengunggah versi awal (preprint) DAN versi akhir (post print) ATAU versi penerbit secara bebas.
Langkah pertama adalah apakah anda mengetahui jurnal Gold OA yang menghapus APC (article processing cost)? Kalau iya, maka anda bisa langsung mengirimkan makalah ke jurnal Gold OA tersebut. Jangan lupa anda juga boleh mengajukan keringanan biaya sebagian atau sepenuhnya (partial or full waiver).
Selanjutnya mengenai dana publikasi:
- apakah anda memiliki dana untuk membayar APC (article processing cost) atau tidak.
- bila anda memilikinya, maka anda dapat langsung memilih jurnal yang menarik biaya publikasi dari penulis (jurnal OA jenis gold atau biasa disebut Gold OA journal).
- bila anda tidak memilikinya, maka cari jurnal yang membolehkan anda mengunggah versi postprint (label biru atau hijau) di direktori Sherpa.
- bila anda sudah menemukan jurnal berlabel biru atau hijau, silahkan anda kirim ke sana. Kalau tidak, maka anda harus mencari jurnal yang membolehkan anda mengunggah versi preprint (label kuning). Biasanya ini menjadi pilihan terakhir. Karena bila nasib anda kurang bagus, maka anda bisa saja mengirimkan makalah ke jurnal non-OA tapi berlabel kuning. Artinya anda tetap dapat menyediakan makalah versi awal untuk dibaca secara bebas dan gratis, walaupun jurnalnya berjenis non-OA.
Dengan cara di atas, maka tidak memiliki dana publikasi bukanlah alasan untuk menerbitkan makalah secara OA. Pesan saya:
- utamakan mengirimkan makalah ke jurnal DN yang OA dan bebas APC (silahkan tentukan kriteria kualitas jurnal sendiri).
- kemudian baru cari jurnal OA yang diindeks oleh DOAJ DAN/ATAU Scopus (silahkan juga tentukan kriteria jurnal yang menurut anda berkualitas. Anda dapat menggunakan kriteria yang dibuat oleh ThinkCheckSubmit (versi Indonesia).
Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca.
Semoga bermanfaat.
Pertanyaan dan komentar dapat dikirimkan ke dasaptaerwin 3 ( @ ) gmail ( . ) com (hilangkan spasi dan tanda kurung).