Freedom to publish

Pagi (buta) ini saya menerima tiga surel, satu menanyakan komentar saya mengenai tawaran dari sebuah penerbit LN untuk menerbitkan buku. Surel kedua menanyakan mengenai INARxiv dan apakah dibolehkan mengirimkan makalah yang telah daring sebagai preprint ke sebuah jurnal. Surel ketiga mengomentari aktivitas saya sebagai blogger, bagaimana saya bisa menulis artikel — hampir setiap pagi — , dari mana idenya. Ketiganya bertema freedom to publish (kebebasan untuk publikasi) . Saya masih sulit untuk mencari padanan katanya. Untuk ketiganya, saya menulis artikel blog yang akhirnya saya pisahkan jadi tiga artikel.

Pixabay (CC-0)

Untuk menjawab pertanyaan ketiga, saya sampaikan surel balasan saya dengan menganonimkan penerimanya.

Read more