Pengenalan “research data management”

Author:

Pernahkah Anda?

Pernahkah Anda menemukan sebuah artikel yang menarik, tapi tidak menemukan datanya? Atau ada datanya tapi tidak mudah digunakan untuk keperluan Anda.
Atau lebih ekstrim lagi, Anda memiliki artikel yang terbit setahun lalu, tapi sudah kesulitan melacak kembali datanya di laptop atau PC Anda. Artikel dan slide berikut mungkin bisa jadi jawabannya.

Data adalah salah satu output riset yang dapat dipublikasikan secara luas. Tapi anda akan perlu membuat rencana “Research Data Management” atau “Research Data Management Plan” (RDMP).
Saya juga masih belajar tentang hal ini. Berikut ini adalah slide paparannya, hasil belajar dari beberapa universitas dan lembaga riset. Selain itu ada beberapa komentar dalam Bahasa Indonesia yang saya tulis berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang terbatas.

Data terbuka

Kenapa ini penting? Karena data adalah barang mahal, perlu orang yang terampil, selain tentunya uang. Uang di sini bukan yang utama, karena orang dengan keterampilan yang tepat juga diperlukan. Satu hal lagi yang lebih mahal adalah waktu. Sekali data diambil, maka tidak akan bisa diulang, kecuali pada waktu yang berbeda. Sekarang tambah lagi variabel-variabel di atas dengan lokasi.

Karena itu, sebaik-baiknya data adalah data yang terbuka. Jelas di mana diambilnya (lokasi), oleh siapa (orang), kapan (waktu), dan di mana menyimpannya (penyimpanan).

Repositori data

Di mana menyimpan data? Bisa luring (offline) di laptop, juga bisa daring (online). Untuk penyimpanan luring, jelas itu untuk jangka pendek (maksimum setahun). Bagaimana untuk jangka panjang? Bukankah makin berumur, data akan makin bermanfaat? Untuk itu Anda akan memerlukan peran repositori data.

Ada toh? Banyak!

Berbayar? Iya. Tapi jangan kuatir, banyak sekali repositori data yang punya sponsor besar.

Mudah? Belum pernah ada yang mengeluh sulit.

Cepat? Jelas waktu yang Anda habiskan untuk mengambil data akan sepadan dengan waktu yang Anda gunakan untuk mensetup repositori data.

Sitasi data

Data kok disitasi (disitir)? Tidak ada yang melarang.

Kok bisa? Kan data adalah luaran riset independen. 

Untuk itu, posisi data perlu jelas. Repositori data daring adalah salah satu jawabannya.

Check list RDMP

Yang penting ada check list dari University of Sydney Library sebanyak 20 pertanyaan yang dapat anda gunakan sebagai panduan.

Struktur folder penyimpanan

Yang menarik salah satu cek list yang tercantum dalam panduan mengatur mengenai struktur folder penyimpanan. Dalam hal ini panduan meminta kita memisahkan antara data mentah dengan data terproses, kemudian prosedur analisis (bisa berbentuk kode bila Anda menggunakan program berbasis command line), juga hasil analisis. Kemudian teks narasi juga diminta masuk ke dalam folder terpisah. Pola ini sejalan dengan panduan dari Project TIER sebagai berikut.

Format file

Format file pun ikut diatur. Bagi Anda yang sudah terbiasa menggunakan format binary seperti xls atau doc, mungkin akan merasa canggung dengan format berbasis teks, seperti txtcsv. Ini semua tidak lain agar para pengguna atau calon pengguna tidak bermasalah dengan piranti lunak. Pasti Anda sering mendengar file yang dibuat dengan Ms Word versi x tidak dapat dibuka dengan Ms Word versi yang lebih tua.

Penutup

Saya membuat slide ini dengan LATEX dengan Overleaf, sebuah layanan penulisan dokumen daring yang gratis (sampai batas spasi tertentu, saya punya jatah 1GB gratis sebagai early adopter, pengguna awal).
Bila anda ingin melakukan forking atau menduplikasi file LATEX sumbernya untuk anda sunting sesuai kebutuhan anda, silahkan berkunjung ke tautan Overleaf ini. Saya akan terus menyunting file ini, karena informasi dan pengetahuan akan terus berkembang.
Semoga bermanfaat.
Kalau anda merasa perlu merujuk slide tersebut anda dapat menuliskannya seperti ini (sesuaikan dengan gaya selingkung yang anda perlukan):
Irawan, DE (2017): A light introduction to research data management. figshare. DOI: https://doi.org/10.6084/m9.figshare.5418694.v1
Teruslah belajar dan bagikan untuk menuai pahala, karena sepanjang apa usia kita, tidak ada yang tahu.
Yes we run INARxiv, the preprint of Indonesia.
We open 24-7.