Jadi seperti yang sering saya sampaikan, dosen itu membuat dinding sendiri, kemudian bingung sendiri mencari pintunya ada di mana. Saat sepakat punya masalah dengan dinding, semua bilang “kebijakan bukan ranah saya”.
Lebih parahnya sejak awal tidak ada yang bilang harus bikin dinding. Yang ada hanya orang-orang yang sedikit lebih pintar untuk memanfaatkan kondisi itu dengan membuat dongeng seolah dinding tinggi, tebal dan panjang itu harus ada. Hanya dia yang tahu di mana pintunya sekaligus pegang kuncinya. Nah orang itu adalah penerbit komersial, kumpulan para pemegang saham yang tinggal di sisi lain dinding.
Bahkan saat solusinya sudah jelas dengan memanjat dinding, semua bilang “bukan ranah saya untuk membuat kebijakan meloncati dinding”. Mending saya ikut yang lain membersihkan dinding dari gulma. Nah gulma itulah kita yang setuju dengan cerita di atas.
terima kasih.