Muncul pertama kali di dev.to/dasaptaerwin
Cara berlatih menulis ala saya:
- Menulis setiap hari: artikel ini adalah contohnya.
- Menulis di mana saja: kertas, tisu, serber, dll. Asal jangan di tembok rumah apalagi di jalanan. Jangan lupa untuk memotretnya sebagai arsip sementara, sebelum Anda ketik ulang secara digital.
- Menulis dengan spontan: Untuk itu bawa notepad (bukan iPad) ke manapun dan kapanpun. Kenapa bukan iPad? Ini preferensi saya yang tidak ingin menambah beban kabel charger untuk di bawa. Kertas dan pena tidak perlu baterai.
- Menulis secara luas: menulis artikel blog, memberikan komentar terhadap artikel orang lain (bermurah hatilah saat memberikan komentar, yang banyak jangan sedikit), memberikan anotasi. Saat ini ada platform seperti hypothes.is yang memungkinkan anda melakukan itu secara daring dan terbuka,
- Menulis apa saja: yang anda lihat, yang Anda rasakan, yang anda benci, dll. Tapi tetap harus beretika ya. Ingat jejak digital dapat dilacak. Tinggalkan jejak yang baik. Kalau niatnya mengkritik ya berikan kritik yang baik. Jangan memaki-maki. Berikan juga alternatif solusinya, kalau Anda kebetulan menguasai ilmunya.
- Simpan (arsipkan) tulisan-tulisan anda: saran saya gunakan penyimpanan awan (cloud storage), sehingga selalu bisa diakses ketika anda butuhkan atau dikurasi serta dikembangkan untuk tujuan tertentu. Ingat saran kesatu di atas, ‘menulis setiap hari’. Jadi mungkin saja Anda menulis secara acak. Tidak sistematis mengikuti ide yang muncul. Layanan seperti Google Drive, OneDrive dan DropBox dapat digunakan. Bagi anda yang pemrogram, pasti tahu platform Github dan Gitlab yang bisa dipakai sebagai repositori arsip di awan.
Jadi kesimpulannya
- write everyday
- write anywhere
- write anything
- write longer