Dalam salah satu slide dalam paparan saya (yang berlisensi CC-BY) kemarin di depan dosen-dosen FE Unisba adalah paper karma. Yaitu karma yang dialami makalah ilmiah, yang begitu sulit untuk ditulis, yang pada akhir hanya sedikit diantaranya terbaca dan jauh lebih sedikit lagi akan tersitasi. Pertanyaan berikutnya adalah “dapatkah sitasi di rekayasa?” Kalau saya sebut rekayasa tolong diartikan sebagai hal positif, yakni memperbanyak rujukan yang relevan dari kawan-kawan se-universitas sendiri, sebelum mencari ke luar, bahkan via Scopus. Renungan saat melihat sekian ratus wisudawan ITB akan pulang ke rumah dengan skripsi yang mungkin hanya akan kita baca judulnya di buku wisuda.