Posting ini merupakan sambungan dari posting yang sama kemarin. Kalau kemarin saya membahas seberapa penting menulis dalam Bahasa Inggris dari sisi penulis, sekarang saya coba menyampaikannya dari sudut pandang pencari informasi.
—
Dari sudut pandang pembaca atau pencari informasi
Seandainya ada seorang peneliti dari LN yang ingin mempelajari suatu subyek di Indonesia, umpamakan katakan S. Ciliwung. Maka ia akan mencoba menggunakan database ilmiah macam Scopus atau Web of Science untuk mencari informasi tentang subyek tersebut. Ia akan menggunakan kata “Sungai Ciliwung”, sebagai salah satu kata kuncinya. Hasil pencariannya menunjukkan masih sedikit makalah dalam Bahasa Inggris yang membahas S. Ciliwung.
Kenapa paper dengan Bahasa Inggris yang ditemukan? Jelas, karena lembaga pengindeks besar akan mengutamakan bahasa internasional.
Sang peneliti mulai tersenyum karena menurutnya ada indikasi riset yang akan dilakukan memiliki nilai originalitas yang cukup tinggi.
Namun Mr. X masih belum puas. Kira-kira apa yang akan ia lakukan? Mungkin ia akan menggunakan alat pencari lain, misal Google Scholar. Dan apa yang ditemukannya. Ternyata telah banyak sekali publikasi yang menelaah situasi Sungai Ciliwung, namun mayoritas ditulis dalam Bahasa Indonesia.
Kira-kira apa yang ia lakukan?
Besar kemungkinan Mr. X akan membuka salah satu makalah berbahasa Indonesia, mencari abstrak dalam Bahasa Inggrisnya. Bila ada maka lumayan, ia tahu lebih banyak tentang isi makalah. Selanjutnya ia bisa saja scrolling down ke bawah mencari gambar dan tabel. Kenapa? karena walaupun tidak berbahasa Inggris, gambar dan tabel lebih mudah dipahami.
Bila ia berminat, maka ia akan menyimpan makalah tersebut. Lebih jauh lagi ia mungkin akan mencari informasi kontak penulis, alamat email misalnya. Dan ia akan menghubunginya. Atau ia akan menghabiskan waktu sedikit lagi di depan komputer untuk mencari bahan material lain terkait paper tersebut yang mungkin dibuat oleh si penulis dalam Bahasa Inggris, misal slide berbahasa Inggris yang diunggah di Slideshare, Academia, atau Research Gate.
Berikut ini ada beberapa ilustrasi, menarik berdasarkan contoh statistik dokumen-dokumen yang saya unggah secara online. Daripada membicarakan orang lain, lebih baik menyampaikan pengalaman pribadi. Kali ini saya mengambil beberapa contoh slide dari repository Slideshare.
Contoh statistik dokumen slide berbahasa Indonesia yang hanya diakses oleh pengunjung dari Indonesia (klik “slide” untuk mengakses slide)
Contoh statistik dokumen slide berbahasa Indonesia diakses oleh pengunjung dari berbagai negara termasuk Indonesia (klik “slide” untuk mengakses slide)
Contoh statistik dokumen slide berbahasa Inggris (klik “slide” untuk mengakses slide) yang hanya diakses oleh pengunjung dari LN. Padahal studi kasusnya ada di Indonesia.
Contoh statistik dokumen slide berbahasa Inggris (klik “slide” untuk mengakses slide) yang diakses oleh pengunjung dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Kunjungi juga blog saya (tautan) satu lagi yang insya Allah berisi hal-hal yang lebih teknis tentang fokus riset saya, hidrogeologi.