Tulisan ini dibuat menggunakan Notion. Notion saya gunakan untuk menayangkan materi kuliah satu semester. Silahkan klik tautan ini untuk mencoba.
Jumlah paten, HAKI, dan karya yang dimanfaatkan masyarakat (royalti dan lisensi)
Paten erat kaitannya dengan motif ekonomi, karena memberikan penemu dan inovator perangkat hukum untuk melindungi kekayaan intelektual mereka dan mendapatkan manfaat keuangan dari penemuan atau proses mereka. Dengan memberikan hak eksklusif untuk memproduksi, menggunakan, dan menjual penemuan atau proses mereka, paten dapat memberikan insentif untuk inovasi dan memberikan penghargaan keuangan atas waktu dan usaha yang diinvestasikan dalam mengembangkan teknologi baru. Selain itu, paten juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menghasilkan pendapatan melalui lisensi atau penjualan hak paten kepada pihak lain.
Secara ringkas, paten erat kaitannya dengan motif ekonomi, karena dapat memberikan penghargaan keuangan kepada penemu dan inovator serta sarana hukum untuk melindungi kekayaan intelektual mereka.
Meskipun paten dapat memberikan insentif untuk inovasi dan memberikan penghargaan kepada penemu, mereka juga memiliki beberapa keterbatasan dan kekurangan yang dapat mengurangi manfaat keseluruhannya bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa paten memberikan manfaat yang kurang kepada masyarakat:
- Paten membatasi akses: Paten dapat menciptakan monopoli dan membatasi akses ke beberapa penemuan atau proses tertentu, membuatnya kurang dapat diakses oleh publik. Hal ini dapat membatasi difusi pengetahuan dan inovasi, menghambat kemajuan ilmiah dan melambatkan pengembangan teknologi baru.
- Paten membutuhkan biaya: Mendapatkan paten bisa menjadi proses yang mahal dan memakan waktu, terutama untuk penemu kecil atau startup. Hal ini dapat mengurangi insentif untuk inovasi dan mencegah pemain kecil untuk memasuki pasar, menghasilkan kurangnya persaingan dan harga yang lebih tinggi untuk konsumen.
- Paten (justru berpotensi) menghambat inovasi: Paten juga dapat menghambat inovasi dengan mengurangi kolaborasi dan membuat sulit bagi penemu lain untuk membangun atas ide yang sudah ada. Hal ini dapat mengakibatkan situasi di mana produk serupa atau yang lebih rendah kualitasnya dikembangkan secara terpisah, daripada secara kolaboratif, menghasilkan pemborosan sumber daya dan usaha yang duplikatif.
- Paten (rawan) penyalahgunaan: Sistem paten tidak kebal terhadap penyalahgunaan, dan beberapa individu atau perusahaan mungkin menggunakan paten untuk secara tidak adil menghalangi persaingan, melakukan praktik paten yang merugikan atau mengekstrak biaya lisensi yang berlebihan dari pihak lain, menghasilkan dampak negatif secara keseluruhan pada inovasi dan ekonomi.
Secara keseluruhan, meskipun paten penting untuk memberikan insentif untuk inovasi dan memberikan penghargaan kepada penemu, motif ekonomi dari paten juga dapat membatasi akses para peneliti lainnya dan mengurangi manfaat ilmu pengetahuan bagi masyarakat. Penting untuk menyeimbangkan insentif untuk inovasi dengan kebutuhan yang lebih luas dari masyarakat.
Jadi untuk meningkatkan jumlah paten, penting bagi kampus untuk menyamakan persepsi dengan pihak industri terlebih dahulu. Industri harus paham bahwa untuk menghasilkan paten yang layak untuk dihilirisasi (baca: dijual), maka perlu paten. Untuk itu, industri juga perlu berkontribusi dari segi biaya dan infrastruktur pendukung lainnya. Jadi menurut saya paten bukanlah subjek target untuk seluruh bidang ilmu dan seluruh riset di kampus, hanya bidang ilmu dan riset yang dekat dengan industrilah yang berpeluang untuk dipatenkan.