Hello world
Tidak terasa sudah blogging sejak tahun 2007. Awalnya hanya iseng karena saat itu platform wordpress sedang meroket. Awalnya pasti post yang setara dengan “Hello World” berkembang ke post yang sifatnya lebih akademik and off course otomotif, khususnya retro cars. Tapi satu topik yang tidak dan tidak akan pernah saya tulis, yakni “politics”. Padahal dulu saat SMA saya sangat senang dengan buku humor “Mati Ketawa cara Rusia”. Well that was only geeky me talking 😊. Sekarang blog saya yang pertama sudah punya pengujung lebih dari 55 ribu. Dan anehnya kalau dari statistik app WordPress dapat saya lihat bahkan artikel yang paling lawas pun masih dibaca orang. Saya menulis Facts and Fiction tentang brand mobil favorit saya “Peugeot”. Sepertinya ada yang hilang kalau saya tidak posting (tidak hanya di blog) sesuatu. Walaupun hanya posting pendek.
You are what you blog
The quote is really true. Saya tidak ingin dikenal sebagai komentator politik. Saya hanya ingin berbagi pengetahuan tentang hidrogeologi, ilmu secara umum, pendidikan, dan mungkin beberapa tutorial aplikasi. Jadi kalau anda lihat post tentang presidential election (baca: copras-capres) dalam blog saya yang manapun. Post saya lebih banyak akademik dan bagaimana memotivasi kolega-kolega saya yang saat ini masih mahasiswa. Satu hal yang tidak saya dapat saat saya masih mahasiswa. Mungkin karena dulu jaringan internet di ITB belum semaju sekarang. Internet batu dikenal di warung makan pinggir jalan 😊. Bisa menebak makanan apa itu?
Write and brush your teeth
Menulis buat saya (atau baca: mengetik) sudah seperti kebiasaan seperti menggosok gigi. Coba cari posting saya tentang “menggosok gigi”. Kenapa saya posting hal itu? Karena memang kalau kita sudah sangat terbiasa dengan satu kegiatan, maka kita lupa mengapa atau bagaimana caranya. Persis seperti gosok gigi. Otomatis gerakan tangan kita adalah ke kanan-kiri dan atas-bawah. Gerakan tangan kita sangat terkontrol. Kenapa harus begitu? Pasti sudah lupa.
Seperti juga dalam menulis, memilih kata, menghubungkan kata-kata menjadi kalimat, menghubungkan kalimat menjadi paragraf, menghubungkan paragraf menjadi artikel lama-lama akan menjadi kebiasaan. Kemudian tidak terasa ternyata kita sudah menulis 200 kata (kira-kira sepanjang abstrak tugas akhir). Tangan kita sudah terbiasa menulis tanggal, judul, section sampai sudah tidak tahu lagi how did we come up with it in the first place. Kata orang, setelah terbiasa menulis, tahap berikutnya adalah terbiasa menceritakan kenapa kita menulis yang kita tulis.
Just write then format later on
Awalnya kita perlu membuat outline sebelum menulis. Lama-kelamaan justru outline keluar belakangan. Tangan anda sudah menulis (atau tepatnya mengetik), begitu cepat sampai kemudian anda akan berhenti untuk menyusun outlinenya. It does not matter Whichever way you use as long as you can write.
Penyebab lainnya mengapa lebih baik mengetik acak (random writing) adalah karena otak kita lebih sering bekerja acak. Terutama saat idle (baca: melamun). Oleh karenanya saya selalu bawa buku tulis ke mana-mana. Apalagi sekarang saat sudah tidak pernah lagi mengemudi. Dalam perjalanan ke kampus adalah waktu yang sangat pas untuk brainstorming. Satu lagi yang teringat adalah, waktu produktif dalam menulis akan berbeda-beda untuk tiap orang. Dalam kasus saya, pukul 04.00-06.00 pagi adalah yang tepat. What can I say, I’m a morning person. Jadi ketik saja apa yang sedang lewat di pikiran anda. Setelah anda lebih “sadar” baru diformat dan distrukturkan.