Konsep pemikiran untuk SINTA 5.0 Alfa Release

Author:

Konsep pemikiran untuk SINTA 5.0 Alfa Release

Perhatian

Dokumen ini adalah milik bersama. Masing-masing kontributor akan memegang hak cipta atas teks, ide, masukan, dan komentar terhadap dokumen ini. Namun demikian, lisensi dokumen sejak awal saya tetapkan sebagai CC-0 ver 1.0 (public domain). Artinya setiap orang boleh membawa dokumen ini untuk disampaikan ke pihak-pihak yang berwenang, tanpa harus menyebut siapa pembuatnya.

Sebelum memberikan komentar atau tambahan atau suntingan langsung ke dalam teks, silahkan membaca dua dokumen ini:

  1. San Fransisco – Declaration on Research Assessment
  2. Leiden Manifesto

Terima kasih atas kontribusinya.

Salam,
@dasaptaerwin on Twitter

SINTA

Wikimedia commons CC-0

Pendahuluan

Latar belakang

Akan ditambahkan tetapi yang terpenting adalah bahwa dokumen ini akan meningkatkan relevansi keberadaan SINTA untuk pengembangan riset dan keilmuan di Indonesia. Untuk itu seluruh masukan akan diselaraskan dengan misi SINTA sebagai mana terekam dari halaman penjelasannya (About):

  • Develop a citation and expertise in Indonesia
  • Identify and analyze research strengths of each institution
  • Develop a system of analysis of research trends in Indonesia
  • Develop expertise directory in Indonesia

Iklim publikasi di Indonesia

Iklim publikasi di Indonesia dinilai menuju ke arah yang lebih baik. Minat untuk menulis terlihat meningkat, baik secara individual maupun secara kelompok. Hal ini terlihat dari laporan Kemristekdikti (2017).

Insiatif sejenis SINTA di belahan dunia lain

SINTA bukanlah yang pertama, tapi bisa jadi, SINTA yang paling inovatif, karena mampu mengukur kinerja hingga ke tingkat individu. Inisiatif lainnya yang dapat kami temukan adalah sebagai berikut:

Catatan: sebagian dari daftar di atas berasal dari pencarian Surya Darma (komunikasi personal, 21 Juni 2018)

Usulan

Formula baru yang diusulkan

SINTA sudah menjadi salah satu penggelora semangat para dosenuntuk melakukan riset dan menuliskannya sebagai publikasi dalam bentuk artikel. Untuk pengembangan SINTA di masa mendatang, berikut ini adalah usulan formula perhitungan untuk SINTA versi 5.0:

  1. artikel di semua indeks dicatat (GS, scopus, wos, dll dipilih saja),
  2. pisahkan artikel yang peer-reviewed dan yg non peer-reviewed (berikan bobot yang berbeda: bobot artikel peer reviewed lebih besar dibanding yang non peer-reviewed),
  3. tambahkan karya-karya lainnya seperti buku, repositori data, tutorial daring dll yang bisa diverifikasi secara daring (disarankan semua dokumen agar ber-DOI),
  4. beri bobot untuk masing-masing dokumen tersebut,
  5. bisa juga dimasukkan dgn komponen TMT jabatan terakhir (karena semua yang ada di SINTA adalah pegawai),
  6. supaya lebih mudah koneksikan ke ORCID, karena ORCID terkait dengan banyak lembaga,
  7. jumlahkan semua,
  8. kemudian dibagi dengan masa kerja (karena semua pegawai) sejak terakhir naik pangkat.

SINTAscore=(1+2++4+5+6)/8

SINTAscore=(1+2+3+4+5+6)/8

 

Fitur baru yang diusulkan

  • fitur analitik
  • fitur visualisasi: word cloud, citation connection, keyword connection
  • fitur API umum (public API)

Pembaruan yang dilakukan

  1. Adil: Valid 100 persen pasti tidak, tapi lebih fair, karena membuat semua komponen terekam:
    • komponen jenis dokumen peer reviewed vs non peer reviewed,
    • komponen ketekunan,
    • komponen masa kerja.
  2. Terintegrasi: SINTA 5.0 akan terintegrasi dengan SIMLITABMAS dan juga (mungkin) SISTER, karena telah menggunakan ORCID. Walaupun secara organisasi pengelola SIMLITABMAS berbeda dengan pengelola sistem karir, namun sebagai dosen dengan Tridarma PT nya, SIMLITABMAS adalah titik awalnya. Khusus mengenai ORCID, Kemristekdikti perlu segera merumuskan langkah selanjutnya dengan keanggotaannya ke ORCID.
  3. Terverifikasi: Dengan menghubungkan SINTA dengan ORCID, maka data karya dosen/peneliti akan terverifikasi jenis dan jumlahnya. Dari sisi identitas juga tidak akan tertukar. Beberapa pendapat yang kami dengan adalah tertukarnya identitas penulis pada artikel yang masuk ke profil GS. Untuk menjamin terjadinya hal ini, maka fungsi verfikator di tingkat perguruan tinggi (PT) sangat penting. Beberapa tugasnya saat ini dinilai telah sejalan dengan SINTA 5.0:
    • Memverifikasi data dosen waktu mereka mengajukan permohonan akun sinta,
    • Memverifikasi artikel dosen yang datanya muncul di SINTA, apa benar itu artikel dosen ybs.
    • Melakukan updating/verifikasi lanjutan, maksudnya jika dosen menambahkan data baru di sinta maka dilakukan verifikasi lagi.

    CATATAN: petugas verifikasi di tingkat PT perlu ditambah, disesuaikan dengan jumlah dosen yang ada di PT tersebut. di biasanya kewalahan karena hanya diberikan otoritas pada dua orang verifikator utk setiap PT. Bila dapat dikembangkan hingga ke tingkat fakultas akan lebih baik.

  4. Inklusif: SINTA 5.0 akan memantau beberapa jenis karya baru, tidak hanya artikel peer-reviewed. Ini tentunya akan memberikan ruang bagi dosen/peneliti untuk menjadi kreatif untuk memikirkan jenis luaran lainnya yang menarik. Yang dikejar tentunya adalah dampak kepada masyarakat.
  5. Terbuka: SINTA 5.0 akan mengadopsi berbagai sumber data. Ini akan mengurangi komponen bias dalam menilai kinerja riset atau staf.

Dampak yang bisa dinanti

  • perubahan persepsi bahwa indexing bukan perangkat kualitas tapi diseminasi,
  • jurnal nasional akan berpotensi memuat artikel-artikel terbaik dari peneliti Indonesia yang saat ini mungkin lebih banyak yang diterbitkan di jurnal LN,
  • semua aktivitas akan terekam, bahkan PKM pun bisa dibuat DOInya secara gratis, GS dan ORCID bisa mendatanya,
  • kemudian kita bisa membandingkan apakah orang makin rajin saat mengemban jabatan akademik lebih tinggi atau sebaliknya, dst.
  • Oh satu lagi, utk naik pangkat tdk perlu lagi mengurus jalur PAK yg berbeda, semua sdh terpusat di SINTA.

Kontributor hingga saat ini (alfabetik)

  • Dasapta Erwin Irawan (ITB) – insiator
  • Ary Setijadi Prihatmanto (ITB)
  • Amirullah (institusi)
  • Dian Eka Indriani (institusi)
  • Didi Sundiman (institusi)
  • Erwin Putera Permana (institusi)
  • Gusrizal Muzahar (institusi)
  • Luca Cada Lora (institusi)
  • Muhammad Sholahuddin (institusi)
  • Mustafa Akbar (institusi)
  • Poppy Arsil (institusi)
  • Raden M. Awan (institusi)
  • Rian Vebrianto (institusi)
  • Santirianingrum Soebandhi (U. Narotama)
  • Surya Darma (institusi)