Searching for hidden bridges in co-occurrence networks from Javanese wayang kulit adalah makalah yang ditulis oleh kawan saya di Twitter. Miguel Escobar Varela, Ph.D (twitter) yang bekerja di NUS.
Wayang kulit dari mana? Penulisnya dari mana?
Kalau saya lihat profil twitter NUS ada tulisan sbb.
Kalau kata “Global approach” saya tanyakan ke dosen atau forum dosen Indonesia, atau dosen Indonesia yang bekerja di lembaga luar negeri, jawabannya mungkin harus meneliti bebatuan di Mars untuk memenuhi kata-kata “global”. :). Dan harus diterbitkan ke Nature. 🙂
Seandainya makalah di atas ditulis oleh orang Indonesia bekerja di lembaga Indonesia, dalam Bahasa Indonesia, apakah menurunkan nilainya? Mestinya tidak, kecuali di mata aturan Penilaian Angka Kredit (PAK). Jadi video saya di bawah ini salah. 🙂