Gambar Mickey Mouse versi awal menjadi domain publik

Author:

Pada 1 Januari 2024, terdapat tiga film animasi Disney yang telah berada dalam Domain Publik. Untuk merayakannya, saya membuat gambar ini, yang merupakan modifikasi dari sebuah adegan yang ada dalam film Plane Crazy. Kalau gambar ini saya buat sebelum 1 Januari 2024, maka saya harus meminta izin dulu ke Disney.

Tiga film animasi itu adalah:

  1. Plane Crazy (1928): dirilis 15 Mei 1928 ← ternyata ini film Mickey yang pertama kali dirilis
  2. The Gaucho (1928): dirilis 2 Agustus 1928 ← kalau ini beberapa adegannya mungkin banyak dikenal orang, tapi pasti sedikit yang mengira ini termasuk film-film awal.
  3. Steamboat Willie (1928): dirilis 8 November 1928 ← tapi film ini yang lebih dikenal sebagai film pertama Mickey.

Beberapa pertanyaan

Apakah Domain Publik itu?

Sebuah objek domain publik merujuk pada karya kreatif yang tidak dilindungi oleh hukum kekayaan intelektual seperti hak cipta, merek dagang, atau paten. Karya-karya ini dimiliki oleh publik, dan siapa pun dapat menggunakannya tanpa izin atau mencantumkan pencipta asli. Ada beberapa alasan mengapa suatu karya bisa berada di domain publik:

  1. Kedaluwarsa hak cipta (Expiration of copyright): Di Amerika Serikat (AS), misalnya, hak cipta dalam sebuah buku kedaluwarsa 70 tahun setelah kematian penulisnya. Kalau dipelajari lebih rinci, di AS terjadi beberapa perubahan masa perlindungan/proteksi.
  2. Tidak ada perlindungan hak cipta (No copyright protection): Beberapa karya tidak pernah dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Jadi sejak awal memang tidak dilindungi.
  3. Pengecualian hak cipta (Copyright exceptions): Domain publik juga dapat mencakup karya-karya yang diizinkan untuk digunakan secara bebas melalui pengecualian hak cipta.

Karya-karya domain publik dapat digunakan secara bebas, tetapi penting untuk menyatakan bahwa pencipta yang mendedikasikan karya tersebut ke domain publik adalah pemilik hak cipta (dalam konteks hak moral) untuk karya tersebut.

Apa beberapa contoh karya domain publik yang sering digunakan dalam proyek kreatif?

Beberapa contoh karya domain publik yang sering digunakan dalam proyek kreatif termasuk:

  1. Karya-karya William Shakespeare: Drama-drama dan soneta-soneta Shakespeare berada dalam domain publik dan sering diadaptasi ke dalam berbagai bentuk karya kreatif, seperti film, musik, dan literatur.
  2. Musik Klasik: Komposisi-komposisi oleh komposer-komposer seperti Ludwig van Beethoven berada dalam domain publik dan sering digunakan dalam aransemen musik baru, pertunjukan, dan rekaman.
  3. Karya-karya Sastra: Buku-buku dan cerita-cerita, seperti karya-karya L. Frank Baum, penulis “The Wonderful Wizard of Oz,” berada dalam domain publik dan telah diadaptasi ke dalam banyak karya kreatif.
  4. Seni Visual: Karya-karya seni oleh seniman-seniman seperti Leonardo da Vinci berada dalam domain publik dan digunakan dalam berbagai proyek kreatif, termasuk seni digital, desain grafis, dan materi-materi pendidikan.

Mengapa kita membutuhkan karya domain publik?

Kita membutuhkan karya domain publik karena beberapa alasan:

  1. Akses terhadap pengetahuan: Karya domain publik tersedia secara gratis dan dapat diakses oleh siapa pun, tanpa memandang status keuangan atau latar belakang mereka. Hal ini memungkinkan berbagai kalangan orang untuk mendapatkan manfaat dari sumber daya ini dan belajar dari mereka.
  2. Mendorong kreativitas: Karya domain publik menjadi dasar bagi upaya kreatif baru, karena dapat digunakan, diadaptasi, dan dikembangkan tanpa batasan. Hal ini mendorong inovasi dan pengembangan karya baru, yang pada gilirannya memperkaya warisan budaya kita.
  3. Pemeliharaan sejarah: Karya domain publik membantu mempertahankan sejarah kita, pengetahuan ilmiah, teknologi, penemuan, dan warisan budaya kita untuk generasi saat ini dan mendatang. Perpustakaan, museum, dan lembaga lain bergantung pada materi domain publik untuk mengumpulkan, mempertahankan, dan mengajari kita tentang masa lalu kita.
  4. Nilai ekonomi: Karya domain publik dapat menghasilkan nilai ekonomi, karena dapat digunakan dalam berbagai industri, seperti pendidikan, penelitian, dan pengembangan. Sebagai contoh, karya yang terinspirasi dari domain publik telah terbukti lebih mungkin untuk berhasil dan mengumpulkan lebih banyak pendanaan dibandingkan dengan proyek yang sepenuhnya orisinal.
  5. Penggunaan wajar dan kritik: Karya domain publik sangat penting untuk kegiatan seperti kritik, komentar, pelaporan berita, dan kutipan terbatas, yang sering bergantung pada penggunaan wajar, yang memungkinkan penggunaan karya yang masih dilindungi oleh hak cipta.

Bagaimana cara saya menggunakan karya domain publik dalam proyek kreatif saya sendiri?

Anda dapat menggunakan karya domain publik dalam proyek kreatif Anda tanpa batasan, karena karya tersebut tidak dilindungi oleh hukum hak cipta. Berikut beberapa contoh cara Anda dapat menggunakan karya domain publik dalam proyek kreatif Anda sendiri:

  1. Adaptasi: Menciptakan karya baru berdasarkan materi domain publik, seperti film, musik, atau seni.
  2. Karya Turunan: Memodifikasi dan membangun karya dari karya domain publik untuk menciptakan konten baru.
  3. Distribusi: Membagikan karya domain publik kepada orang lain, seperti membuatnya tersedia untuk diunduh atau menggunakannya dalam materi pendidikan.
  4. Pertunjukan: Menampilkan musik, drama, atau karya domain publik lainnya di tempat umum atau pribadi.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun karya yang berada dalam domain publik dapat digunakan secara bebas, penting untuk memverifikasi status karya tersebut dan memastikan bahwa karya tersebut benar-benar berada dalam domain publik sebelum menggunakannya dalam proyek-proyek Anda.

Saat menggunakan karya domain publik dalam proyek kreatif Anda, tidak wajib untuk memberikan kredit kepada penulis asli, karena karya-karya ini tidak dilindungi oleh hukum hak cipta. Namun, memberikan kredit kepada penulis asli atau sumbernya dianggap sebagai praktik terbaik. Penting untuk berhati-hati saat menyalin langsung dari karya domain publik, karena hal ini masih dapat dianggap sebagai plagiarisme. Selain itu, sangat penting untuk memverifikasi bahwa orang yang mengabdikan karya tersebut ke domain publik adalah pemilik hak cipta untuk karya tersebut. Hukum hak cipta tidak melindungi judul buku atau film, frasa pendek, fakta, ide, atau teori. Jika ragu, disarankan untuk menghubungi pemilik hak cipta untuk memverifikasi pengabdian tersebut.

Bagaimana cara menghindari pelanggaran hak cipta saat menggunakan karya domain publik dalam proyek kreatif saya?

Untuk menghindari pelanggaran hak cipta saat menggunakan karya domain publik dalam proyek kreatif Anda, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pastikan karya benar-benar berada di domain publik: Periksa status hak cipta karya tersebut dan pastikan bahwa hak cipta sudah berakhir atau tidak berlaku lagi.
  2. Cari sumber karya yang sah: Temukan sumber yang dapat dipercaya yang menyediakan karya domain publik. Anda dapat mencari di perpustakaan digital, situs web pemerintah, atau organisasi budaya.
  3. Periksa persyaratan penggunaan: Meskipun karya tersebut berada di domain publik, masih ada beberapa persyaratan penggunaan yang harus dipatuhi. Pastikan Anda memahami dan mengikuti persyaratan tersebut sebelum menggunakan karya tersebut.
  4. Beri atribusi kepada pencipta asli: Jika mungkin, berikan penghargaan kepada pencipta asli dengan mencantumkan nama mereka dalam proyek Anda.
  5. Gunakan karya dengan bijak: Walaupun karya tersebut berada di domain publik, tetaplah menghormati nilai-nilai etika dan budaya dalam penggunaannya.
  6. Konsultasikan dengan ahli hukum: Jika Anda masih merasa ragu atau memiliki pertanyaan tentang penggunaan karya domain publik, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli hukum untuk mendapatkan nasihat yang tepat.

Apakah regulasi domain publik juga berlaku untuk artikel yang ditinjau oleh rekanan yang diterbitkan oleh penerbit komersial?

Regulasi domain publik tidak langsung berlaku untuk artikel yang ditinjau oleh rekanan yang diterbitkan oleh penerbit komersial. Domain publik mengacu pada materi kreatif yang tidak dilindungi oleh hukum kekayaan intelektual seperti hukum hak cipta, merek dagang, atau paten. Artikel yang ditinjau oleh rekanan, terutama yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah, biasanya dilindungi oleh hukum hak cipta, meskipun dapat diakses secara bebas secara daring.

Namun, beberapa penerbit komersial mungkin mengizinkan penggunaan beberapa materi domain publik dalam publikasi mereka, asalkan atribusi yang tepat diberikan. Penting untuk memeriksa pedoman penerbit tertentu dan hukum hak cipta yang berlaku ketika menggunakan materi domain publik dalam proyek kreatif Anda.

Secara ringkas, meskipun regulasi domain publik tidak langsung berlaku untuk artikel yang ditinjau oleh rekanan yang diterbitkan oleh penerbit komersial, Anda masih dapat menggunakan materi domain publik dalam proyek Anda dengan memberikan atribusi yang tepat dan mematuhi hukum hak cipta yang berlaku. Penting untuk memverifikasi status karya dan pedoman penerbit sebelum menggunakan materi domain publik dalam proyek kreatif Anda.

Bagaimana artikel yang ditinjau oleh rekan dengan hak cipta bisa menjadi karya domain publik?

Artikel yang ditinjau oleh rekan dengan hak cipta dapat dianggap sebagai karya domain publik dalam beberapa kasus, meskipun mereka masih dilindungi oleh hukum hak cipta. Berikut beberapa cara di mana artikel yang ditinjau oleh rekan dengan hak cipta dapat berkaitan dengan karya domain publik:

  1. Pendanaan dan dukungan: Karya domain publik sering kali didanai oleh berbagai organisasi, termasuk lembaga pemerintah dan yayasan nirlaba[1]. Organisasi-organisasi ini mungkin mengharuskan temuan penelitian dan materi terkait untuk dibuat tersedia secara publik, yang dapat mencakup publikasi artikel dalam jurnal akses terbuka atau repositori.
  2. Jurnal akses terbuka: Banyak artikel yang ditinjau oleh rekan diterbitkan dalam jurnal akses terbuka, yang dapat diakses secara gratis secara online[5]. Meskipun artikel-artikel ini masih dilindungi oleh hukum hak cipta, ketersediaan mereka dalam jurnal akses terbuka memungkinkan para peneliti dan masyarakat umum untuk mengakses dan menggunakan mereka tanpa batasan.
  3. Lisensi Creative Commons: Beberapa artikel yang ditinjau oleh rekan dapat diterbitkan di bawah lisensi Creative Commons (CC), yang memungkinkan para peneliti untuk berbagi karya mereka dengan syarat-syarat tertentu, seperti atribusi yang tepat dan lisensi Creative Commons[5]. Lisensi ini dapat dianggap sebagai bentuk domain publik, karena memungkinkan penggunaan karya tanpa memperoleh izin dari pemegang hak cipta.
  4. Repositori institusional: Para peneliti dapat menyimpan artikel yang ditinjau oleh rekan mereka dalam repositori institusional, yang merupakan kumpulan publikasi ilmiah secara online[5]. Repositori ini dapat menyediakan akses gratis ke artikel-artikel tersebut, menjadikannya lebih mudah diakses oleh peneliti dan masyarakat umum.

Berapa lama durasi perlindungan hak cipta yang dikenal secara global?

Durasi perlindungan hak cipta yang dikenal secara global umumnya adalah selama masa hidup penulis ditambah setidaknya 50 tahun setelah kematiannya, sebagaimana diatur oleh Konvensi Bern dan Persetujuan Mengenai Aspek-Aspek Hak Kekayaan Intelektual yang Berhubungan dengan Perdagangan (TRIPS). Ini berarti bahwa untuk sebagian besar karya yang dibuat pada atau setelah 1 Januari 1978, perlindungan hak cipta berlaku selama masa hidup penulis ditambah 70 tahun tambahan. Durasi perlindungan hak cipta yang spesifik dapat bervariasi antar negara, tetapi Konvensi Bern dan TRIPS menetapkan batas minimum setidaknya 50 tahun setelah kematian penulis.

Tulisan di atas disarikan dari beberapa rujukan di bawah ini: