HIDROGEOLOGI INDONESIA | Karena kuliah itu bukan ngasih tahu tapi ngobrol

Author:

… karena kuliah itu bukan ngasih tahu, tapi ngobrol.

Mengajar hidrogeologi melibatkan lebih dari sekedar menyampaikan informasi — sebenarnya ini berlaku untuk mengajar apa saja. Ini tentang membangkitkan minat, memotivasi untuk berpikir kritis, dan mendorong diskusi yang bermakna. Saat dosen berinteraksi dan mendorong diskusi, mahasiswa secara aktif terlibat, yang (mudah-mudahan) mengarah pada pemahaman yang lebih dalam, atau (yang lebih saya inginkan) mereka lebih meminati hidrogeologi.

Hidrogeologi, yang berfokus pada distribusi dan pergerakan air tanah, ujungnya akan berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari. Pengajaran perlu dilihat sebagai perjalanan belajar dan adaptasi yang terus-menerus, serta menciptakan lingkungan yang menarik untuk pengalaman berpikir bersama.

Sebagai seorang pendidik (setidaknya saya ingin menyebut diri saya begitu), saya masih dalam perjalanan panjang untuk belajar, terus berusaha untuk berlatih, dan mencari hal terbaik selanjutnya yang bisa ditawarkan kepada para mahasiswa.


Teaching hydrogeology involves more than just passing on information. It’s about sparking interest, promoting critical thinking, and fostering meaningful discussions. As lecturers interact and encourage discussions, students actively engage, leading to a deeper understanding. Hydrogeology, focusing on groundwater’s distribution and movement, significantly impacts our daily lives and can be better comprehended through interactive discussions. Utilizing interactive methods like group discussions, case studies, and field trips can greatly enhance learning. Teaching should be seen as a journey of continuous learning and adaptation, and the creation of an engaging environment for shared experiences. As an educator, I am still on the long way journey of learning, constantly striving to practice and to look for the next best thing of offer to those students.