Logical alignment adalah cara untuk memastikan penelitian masuk akal (dan memenuhi kaidah ilmiah) dari awal hingga akhir. Ini berarti menghubungkan semua bagian penelitian (pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan, dan kesimpulan) serta sasaran secara jelas dengan temuan akhir Anda. Ketika peneliti mengikuti keselarasan logis, karya mereka menjadi lebih mudah dipahami, lebih dapat diandalkan, dan lebih baik dalam membagikan hasil dengan orang lain.
Analoginya adalah wheel alignment atau lebih dikenal sebagai spooring di bidang otomotif. Saat mobil di-spooring keempat roda diukur posisinya lalu disetel ulang agar pergerakan roda selaras saat berjalan lurus. Kalau seluruh roda berjalan lurus, maka gerakan mobil menjadi lebih efisien, tidak ada gesekan berlebihan karena roda ada yang miring, serta pengemudi tidak lekas capek mengemudi. Anda mungkin tidak percaya, kalau ban miring bisa mengakibatkan setir menjadi miring ke kiri atau ke kanan, atau bergetar. Ini menyebabkan pengemudi muda lelah.
Apa saja yang diuji dalam logical alignment
- Kejelasan: Semua komponen dinyatakan dengan jelas dan ringkas. Kurangnya kejelasan dapat menimbulkan kebingungan dan melemahkan penelitian.
- Konsistensi: “Tidak ada kontradiksi atau inkonsistensi antar komponen yang berbeda.” Inkonsistensi dapat merusak validitas penelitian.
- Relevansi: Semua komponen relevan dengan masalah penelitian secara keseluruhan dan berkontribusi dalam menjawab pertanyaan penelitian. Setiap elemen harus secara langsung berperan dalam menjawab pertanyaan utama.
- Kelayakan: Tujuan dan metode penelitian bersifat realistis dan dapat dicapai. Ruang lingkup penelitian harus praktis dalam batasan sumber daya dan waktu yang tersedia. Dalam konteks S3 biasanya dihubungkan dengan kelayakan waktu. Apakah yang riset dapat diselesaikan dalam durasi studi S3 (tiga sampai empat tahun).
Dua tipe Pembaca atau Penguji
Ada dua jenis pendekatan yang sering ditemui dalam proses evaluasi penelitian terkait keselarasan logis. Sebagian Pembaca atau Penguji merasa sudah cukup puas ketika melihat adanya keselarasan dalam konten dan alur pemikiran secara umum. Namun, ada juga kelompok Pembaca atau Penguji yang menginginkan tingkat keselarasan yang lebih detail, dimana mereka mencari kesamaan kata kunci spesifik di seluruh bagian penelitian.
Kedua pendekatan ini sama-sama valid dan perlu diakomodasi dalam penyusunan penelitian. Oleh karena itu, strategi yang efektif adalah dengan secara sengaja memasukkan kata kunci yang konsisten pada setiap tahapan penelitian, mulai dari rumusan masalah hingga kesimpulan. Pendekatan ini tidak hanya akan membantu memenuhi ekspektasi kedua jenis pembaca, tetapi juga akan memudahkan kita dalam memverifikasi dan mempertahankan konsistensi internal penelitian secara keseluruhan.
Manfaat melakukan Logical Alignment
- Meningkatkan kualitas penelitian:
- Memastikan penelitian yang fokus dan langsung mengarah pada tujuan yang diinginkan.
- Keselarasan membuat proses penelitian terarah dan berorientasi pada hasil.
- Meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan Anda:
- Menunjukkan pendekatan penelitian yang dipikirkan dengan matang dan teliti. Mencerminkan perencanaan yang cermat dan desain yang metodis dalam proses penelitian.
- Setelah bersusah-payah melakukan penyelarasan, mestinya Anda akan lebih PD (percaya diri) saat menjelaskan kepada hadirin (termasuk Penguji) serta lebih PD saat melangkah ke tahapan riset yang selanjutnya.
- Komunikasi Lebih Baik:
- Mempermudah mengkomunikasikan temuan penelitian secara jelas dan efektif.
- Keselarasan konten akan membantu orang lain memahami riset Anda.
Dengan memeriksa keselarasan logika riset secara cermat diharapkan peneliti dapat meningkatkan kemungkinan untuk melakukan penelitian yang lebih berkualitas dan berdampak. Pada akhirnya, proses ini mengarah pada hasil penelitian yang lebih baik.