The archipelago of science: researchers with their options to achieve tangible or intabgible benefits

Author:

Oleh: Dasapta Erwin Irawan

The archipelago of research (Wikimedia CC-0)

Dalam petualangan #365figures hari ini, saya membawa Anda ke sebuah kawasan kepulauan, bernama Kepulauan Riset. Di sana ada tiga pulau: pulau yang dihuni oleh para peneliti dan dua pulau lainnya yang menjadi target perjalanan tujuan Si Peneliti.

Pulau manfaat yang tak dapat dihitung (intabgible) dan pulau manfaat yang dapat dihitung (tangible). Hampir seluruh peneliti saat ini menargetkan untuk pergi ke pulau tangible benefit yang memang lebih gemerlap dengan penghargaan dari skala institusi, skala nasional, hingga internasional. Pulau intangible di sisi lain memang tidak gemerlap, hanya berisi pohon dan buah yang memang hanya itulah tujuan riset dilaksanakan pada awal mulanya.

Jadi sekarang pilihan Anda akan mencerminkan Anda. Sangat dipahami untuk peneliti pemula (early career researchers) untuk memilih pulau tangible sebagai pilihan pertama. Namun saat karir mereka berkembang, mungkin sudah jadi Guru Besar, sangat diharapkan mereka memperluas jangkauan dengan pergi ke pulau intangible benefit.

Yang menarik adalah `pulau tangible benefit` tetap saja menjadi pilihan utama, bahkan saat karir sudah tidak membutuhkan itu sebagai syarat utama.

Jadi memang pilihan Anda mencerminkan Anda.

Mari kita merenungkan hal ini.