Pertama-tama saya ucapkan selamat tahun baru 2020. Semoga kebaikan selalu mengikuti kita semua. Artikel blog kali ini tentang Elsevier dan akses. Jarang-jarang bukan. 🙂
Read moreTag: self archiving
pemutaran perdana “Paywall the movie: the business of scholarship”
Pada hari Jumat, 30 November 2018, pukul 13.30-15.30 di ruang 2302 dan 2303 Labtek XIV Gedung SBM ITB akan diadakan pemutaran perdana film “Paywall the movie: the business of scholarship”.
Blog sains: mendekatkan riset dengan masyarakat
oleh: Dasapta Erwin Irawan (ORCID)
Pertama kali ditulis tanggal 17 Oktober 2017 dan mengalami banyak penyuntingan setelahnya.
Dua kutub dunia publikasi akademik
Masyarakat umum dan ilmuwan bagaikan dua kutub magnet yang saling berbenturan. Satu sisi sangat pragmatis dan satu sisi yang sangat teoritis. Tapi saat ini telah ada media blog sebagai salah satu bentuk media sosial yang memungkinkan seorang ilmuwan menjelaskan karyanya di luar koridor gaya penulisan makalah ilmiah yang sangat kaku, dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Khalayak ramaipun dapat mengakses tulisan Sang Ilmuwan tanpa harus terintimidasi dengan keseriusan jurnal ilmiah. Output riset sendiri saat ini berlipat ganda setiap sembilan tahun. Sebanyak 2,5 juta makalah ilmiah diterbitkan dalam setahun. Anda dapat membayangkan 2,5 juta. Menurut anda, sebanyak apa dari ledakan ilmu pengetahuan itu yang pada akhirnya sampai kepada masyarakat, menjawab masalah riil.
Masyarakat umum dan ilmuwan bagaikan dua kutub magnet yang saling berbenturan. Satu sisi sangat pragmatis dan satu sisi yang sangat teoritis.
Learn math girl (Pixabay CC-0)
Freedom to publish
Pagi (buta) ini saya menerima tiga surel, satu menanyakan komentar saya mengenai tawaran dari sebuah penerbit LN untuk menerbitkan buku. Surel kedua menanyakan mengenai INARxiv dan apakah dibolehkan mengirimkan makalah yang telah daring sebagai preprint ke sebuah jurnal. Surel ketiga mengomentari aktivitas saya sebagai blogger, bagaimana saya bisa menulis artikel — hampir setiap pagi — , dari mana idenya. Ketiganya bertema freedom to publish (kebebasan untuk publikasi) . Saya masih sulit untuk mencari padanan katanya. Untuk ketiganya, saya menulis artikel blog yang akhirnya saya pisahkan jadi tiga artikel.
Untuk menjawab pertanyaan ketiga, saya sampaikan surel balasan saya dengan menganonimkan penerimanya.