Artikel blog ini adalah tentang pentingnya menyitir sebuah Bahasa Pemrograman dan berbagai paket tambahannya, dan buruknya mencuci otak.
Saya sedang menulis artikel tentang ENSO dan hubungannya dengan produksi padi di Indonesia, bersama Sandy Herho, Ferio Brahmana, dan Katarina Herho. Dalam makalah itu, kami menggunakan dua bahasa pemrograman dengan beberapa paket tambahan.
Bagi yang menggunakan Bahasa Pemrograman Python, pasti tahu Pandas
. Kami juga menggunakan paket itu dalam analisis. Jadi kami perlu menyitirnya. Hasil pencarian how to cite Python Pandas
mengarahkan saya ke tautan di bawah ini.
https://zenodo.org/record/5203279
Saya tidak berhasil menemukan nama Jeff Reback
(nama penulis pertama dari tautan Zenodo di atas) di Google Scholar atau di Scopus. Kalaupun ada, berapa jumlah Indeks-H nya? Pastinya tinggi, karena setiap hari mungkin ada ratusan bahkan ribuan orang menganalisis data menggunakan Paket Pandas.
Jadi pesan pertama dari saya adalah:
Jangan terus-terusan mencuci otak mahasiswa sejak masih S1 tentang pentingnya jumlah sitasi, Indeks H, dan hal-hal full of preketek seperti itu.
dan
Sitirlah semua yang Anda gunakan dalam riset, sekecil apapun perannya.
Versi ke-1 dari makalah tersebut sudah tayang di Server Preprint EarthArxiv (https://eartharxiv.org/repository/view/2618/). Saat ini sedang kami perbaiki alur penulisannya mengikuti templat jurnal IJODS (jurnal nasional).
<saya sudah tidak menggunakan emoji senyum, karena saya memang tidak sedang gembira>
Foto dari Unsplash CC0