Dahal, B., & Eaton, S. (2023). Academic and Research Integrity in Nepal: A Comprehensive Policy Analysis. ResearchGate. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/369412034_Academic_and_Research_Integrity_in_Nepal_A_Comprehensive_Policy_Analysis
Summary
- Academic and Research Integrity in Nepal: A conference paper by Bibek Dahal and Sarah Elaine Eaton that explores the challenges and opportunities for promoting integrity and ethics in Nepali higher education.
- Policy Analysis Framework: The authors use a policy research approach that combines policy advocacy, evidence-informed policymaking, and previous studies on academic integrity policy analysis.
- Threats to Integrity: The authors identify various forms of misconduct that pose a threat to integrity in Nepal, such as exam cheating, plagiarism, contract cheating, fake degrees, and fraudulent credentials.
- Policy Recommendations: The authors suggest applying the five core elements of exemplary academic integrity policy (access, approach, responsibility, details, and support) to the Nepali context and developing policies that are culturally responsive and inclusive.
Ringkasan
- Integritas Akademik dan Penelitian di Nepal: Sebuah makalah konferensi oleh Bibek Dahal dan Sarah Elaine Eaton yang mengeksplorasi tantangan dan peluang untuk mempromosikan integritas dan etika dalam pendidikan tinggi Nepal.
- Kerangka Kerja Analisis Kebijakan: Penulis menggunakan pendekatan penelitian kebijakan yang menggabungkan advokasi kebijakan, pembuatan kebijakan berdasarkan bukti, dan studi sebelumnya tentang analisis kebijakan integritas akademik.
- Ancaman terhadap Integritas: Penulis mengidentifikasi berbagai bentuk pelanggaran yang menjadi ancaman terhadap integritas di Nepal, seperti kecurangan dalam ujian, plagiarisme, kecurangan kontrak, gelar palsu, dan kredensial palsu.
- Rekomendasi Kebijakan: Penulis menyarankan untuk menerapkan lima elemen inti dari kebijakan integritas akademik yang luar biasa (akses, pendekatan, tanggung jawab, detail, dan dukungan) ke dalam konteks Nepal dan mengembangkan kebijakan yang responsif terhadap budaya dan inklusif.