(Oleh: Dasapta Erwin Irawan dan Cut Novianti Rachmi; Ilustrasi: Fusi)Melihat definisi di atas tidak berlebihan kiranya bahwa menulis sama dengan membuat sejarah. Kalau dari sisi ilmiah, mungkin agak berat ya. Tapi menurut Peat et al. (2002) ilmuwan perlu menulis karena:
(dipinjam dari: http://sueysbooks.blogspot.com/)
- tidak etis kalau kita mengerjakan riset tapi tidak melaporkan hasilnya
- hasilnya akan selalu berharga bagi yang belum tahu: mungkin bagi anda yang tiap hari mengambil data, menganalisis, membuat grafik dll, sudah sangat biasa, tapi pasti hasilnya akan sangat berharga buat orang lain, terutama yang tidak tahu dan ingin belajar.
- hasilnya akan bermanfaat bagi orang lain dan masyarakat luas: Bukankah berbagi ilmu adalah hal yang mulia dan tidak putus pahalanya? Mungkin dari riset anda, akan ada orang lain yang akan meneruskan bahkan membuat solusi yang belum pernah terpikirkan oleh anda.
- akan menambah daftar rekam jejak anda: CV anda akan tambah panjang. Bukan hanya itu, tulisan juga akan mendukung dua hal di bawah ini, kredibilitas dan reputasi. Timeline anda tidak hanya akan terisi “tempat/tanggal lahir” dan “riwayat sekolah sejak TK” saja.
- tulisan merepresentasikan kredibilitas (kepakaran) anda
- kredibilitas akan mendukung reputasi (keilmuan) anda
- dapat mendukung karir (meneliti) anda: ya karir seorang ilmuwan ditentukan dari tulisan. Percaya atau tidak, ini juga berlaku bahkan saat anda bekerja di swasta.
- dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, bukan sekedar anggota tim: “outreach”. Jadi yang mengetahui anda melakukan riset bukan hanya rekan seangkatan, dosen pembimbing, tapi juga khalayak ramai. Saya sering menyampaikan kepada para mahasiswa (mungkin juga anda) bahwa skripsi/tesis/disertasi anda hanya akan tercatat di sistem akademik, bukunya hanya akan ada di Perpustakaan Prodi atau Perpustakaan Pusat, dan sekarang di Digital Library. Kalau seseorang tidak dengan sengaja masuk ke ruangan atau situs itu, maka ia tidak akan tahu bahwa anda telah melakukan riset.
- menambah peluang anda untuk mendapatkan dana riset: kalau anda seorang ilmuwan (mahasiswa juga tergolong ilmuwan lho), maka anda akan selalu diminta mengisi kolom publikasi yang telah dihasilkan. Kalau anda pernah menulis, maka mudah sekali mengisinya. Bagaimana kalau tidak? Maka panitia seleksi akan sulit sekali mengukur kredibilitas dan reputasi anda. Dengan kata lain mereka akan berpikir, “bagaimana kami bisa yakin kalau riset ini akan dijalankan dengan baik”.