Menurut buku Peat et al. (2002) tahapan menulis adalah: pre-writing, drafting, revising, editing, dan publishing. Menurut saya yang sulit di bagian “pre-writing” dan “editing”. Yang paling membahagiakan adalah bagian “publishing”. Di saat anda menekan tombol “Publish” ada perasaan senang tiada tara.
Pre-writing (persiapan):
Di sini anda harus punya imajinasi tingkat tinggi. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah, mau menulis apa dan harus mulai dari mana. Di sini saya bisa sarankan, bahwa jawabannya terserah anda. Di tahap ini anda boleh berpikir sistematis ataupun memilih untuk berpikir acak. Yang kedua biasanya yang saya pilih.
Lho mengapa? Bukankah akan lebih lama lagi untuk menstrukturkan ide.
Betul, tapi biasanya akan lebih lama lagi kalau anda sudah berpikir bab di tahap ini. Jadi “going random” adalah pilihan yang paling cocok, karena anda hanya perlu menetapkan kata kunci (keyword).
Mulai dari mana?
Jawabannya akan sama. Anda boleh mulai dari mana saja. Kalau anda mengikuti sekuel “Star Wars”, bukankah film ini dimulai dari bagian akhir. Bagian awal justru diciptakan lebih akhir. Sama halnya dengan memulai menulis. Anda boleh mulai dari kata kunci yang mana saja.
Jadi awalnya harus menentukan kata kunci?
Betul. Tidak boleh tidak. Tidak mungkin anda tidak punya. Yang betul adalah anda punya tapi tidak terlatih untuk menuliskannya. Karena itu, cara saya adalah ambil kertas dan mulai tuliskan kata kuncinya. Jangan banyak-banyak, satu atau dua kata saja. Misal bila kita akan menulis tentang “air”, maka kata kunci yang mungkin muncul:
- asal
- jenis
- aliran
- fungsi
- manfaat
- kebersihan
- jumlah
- warna
- bau
- dst anda bisa menulis belasan, puluhan, bahkan ratusan bukan
Fasenya mungkin akan terlihat seperti ini:
Berawal dari mind mapping acak seperti ini (dipinjam dari http://fartsmartwebdesign.com)
Kemudian mulai distrukturkan menjadi seperti ini (dipinjam dari http://gallaudet.edu),
Kemudian diformat menjadi seperti ini