Kultur yang kedua
Berbicara dengan data
Ini juga seperti klise. Semua peneliti juga kalau bicara pasti berdasarkan data.
Betul sekali. Pasti itu yang terjadi. Bagaimana kita, sebagai peneliti, bisa menyimpulkan sesuatu tetapi tanpa data.
Yang saya maksud juga luas. Contoh: ada berapa banyak pesan Whatsapp yang sebenarnya kabar bohong (hoax) tapi disebarkan oleh para dosen. Ada berapa banyak berita di suatu website yang disebarkan ulang oleh para peneliti tanpa mengkonfirmasi
Jadi yang saya maksud adalah bagaimana di setiap pemikiran, pernyataan, langkah dan upaya seorang peneliti, ada data di belakangnya.