Terima kasih sudah mampir. Tidak terasa episode kali ini adalah yang ke-11 di tahun ke-3.
Berikut ini adalah kisah usulan kenaikan jabatan saya, sejak 2013. Belajar dari berbagai kegagalan saya, ada lima pesan agar rekan-rekan sekalian lancar proses pengusulannya.
Lima pesan itu adalah:
- Bahwa penyusunan dokumen kenaikan pangkat/jabatan itu adalah proses yang manual. Terlepas dari apakah sistem pengusulan masih berbasis kertas atau sudah menggunakan file digital dan platform daring, proses ini sama sekali bukan proses yang otomatis. Yang otomatis hanyalah bertambah umur. Tiap tahun akan otomatis bertambah.
- Bahwa sabar adalah modal utama Anda. Bagaimana tidak. Proses pengusulan Anda bisa saja tertunda karena berbagai hal yang sifatnya dinamis. Akan ada banyak gangguan eksternal dan juga internal. Jangan lupa semangat Anda akan timbul dan tenggelam juga. Apalagi bila mengingat bahwa proses ini juga dipengaruhi oleh pihak lain.
- Karena jalannya panjang dan lama, maka konsistensi sangat penting. Bila perlu jangan punya tujuan lain selain naik jabatan/pangkat. Agar fokus. Proses penyusunan dokumen akan terganggu kalau Anda banyak maunya. Ingin bikin ini, bikin itu. Punya inisiatif ini, inisiatif itu. Lebih baik ditunda saja sampai mencapai jabatan tertinggi, yaitu Guru Besar. Sebelumnya sudah jangan macam-macam dan jangan terlalu kreatif.
- Jangan banyak bertanya dan mempertanyakan. Ini akan berkaitan dengan jalan panjang dan campur tangan orang lain. Kalau Anda banyak dan mempertanyakan, mungkin ada banyak pihak yang terganggu. Belum lagi pertimbangan bahwa Anda akan kehilangan waktu juga, karena terlalu banyak menyangsikan proses atau kriteria. Jadi budaya kritis Anda untuk sementara dimatikan dulu sampai nanti sudah jadi Guru Besar.
- Pengarsipan mandiri penting. Ini karena seringkali kita lupa karya apa saja yang telah Anda hasilkan. Belum lagi dokumen “mrinthil” yang sering terselip di laci atau bahkan ikut terbuang. Intinya Anda harus mengurangi proses bertanya kepada orang lain, karena ini adalah urusan pribadi. Unggah berbagai dokumen ke tempat-tempat yang memungkinkan Anda mencarinya secara daring. Ya, kalau bisa, dokumen Anda harus muncul ketika Anda meng-google-nya.
Demikian kurang lebih lima pesan saya. Bukan untuk menurunkan semangat, tapi agar Anda lebih realistis saja.