-
Mengapa kita perlu mancari referensi/rujukan?
-
Setidaknya ada tiga butir alasan “tidak ilmiah” yang selalu saya ingat, kalau sudah mulai bosan mencari rujukan.
-
Agar tidak bekerja dua kali.
-
Alasan ini semestinya menjadi alasan utama kita. Buat apa capek-capek mengulang kegiatan penulis lain, yang sudah ada hasilnya, dan ada kemungkinan sudah dipublikasikan. Lebih baik kita incar kegiatan lain yang belum dikerjakan penulis lain.
-
Supaya apa? Singkatnya agar kalau ditanya pembimbing/penguji (kita singkat saja PP), kita bisa jawab lebih lugas bahwa penulis sebelumnya sudah mengerjakan A, B, C, dst.
-
-
Agar tahu lebih banyak.
-
Ingat, besar kemungkinan ide kita bukan yang pertama kali di dunia(mungkin juga ada ide-ide yang memang baru pertama muncul di dunia). Apa yang penulis lain tahu tentang hal tersebut. Dijamin kita bisa tahu beberapa fakta baru.
-
-
Agar bisa memilah, mana yang hasil kita, mana hasil orang lain.
-
Ini sering kali jadi pertanyaan kritis PP. Jadi dari pada pusing di kemudian hari, mending pusing sekarang, di saat-saat awal riset kita.
- Kalau pemilahan sudah dilakukan, maka kita bisa sampaikan ke ke para PP, bahwa pernyataan X, Y atau Z adalah pendapat penulis lain, bukan pendapat kita.
-
-
-
-
Bagaimana cara mencarinya ?
-
Anda sudah hidup di zaman yang transparan dan punya semangat berbagi (sharing) yang sangat tinggi. Banyak cara “gratis” yang bisa kita pakai di mana pun:
-
Perpustakaan.
- Jangan meremehkan tempat ini. ITB sudah menyediakan perpustakaan yang nyaman dengan jam buka yang relatif panjang (dibandingkan perpustakaan di tempat lain). Setidaknya di tempat ini kita bisa “menghilang” dengan alasan agak ilmiah daripada pergi ke mall misalnya.
- Modalnya hanya “dengkul” untuk berjalan ke perpus dan semangat. Bahkan bila kita menjadi mengantuk, ada banyak tempat untuk sekedar memejamkan mata sejenak. Asal tidak ngorok saja tentunya. Kemungkinan besar ada hotspot gratis. Jadi kita bisa online dan buka apa saja selama di perpustakaan. Ini mungkin bisa jadi alasan utama ke perpustakaan.
- Saya pergi ke perpustakaan, terutama untuk rujukan yang jenisnya buku teks. Ini yang terkadang tidak bisa disediakan oleh internet, karena pasti ukurannya besar. Walaupun sekarang sudah ada Google Books (akan dijelaskan kemudian).
-
Suasana Perpustakaan Pusat akan dijelaskan di bagian lain.
-
Online
- Ini yang sekarang jadi tumpuan banyak orang. Padahal alasan utamanya adalah malas pergi ke perpustakaan 🙂
-
Banyak cara. Yang biasa saya gunakan adalah:
-
Mesin pencarian umum
- www.google.com (gratis, milik Google) atau www.bing.com (gratis, milik Microsoft)
-
Mesin pencarian khusus (akademik)
- Google Scholar (gratis, milik Google)
- Microsoft Academic Search (gratis, milik Microsoft)
- www.scopus.com (berbayar, misal di ITB)
- Dengan cara ini, berbagai pencarian bisa dilakukan. Tapi hasilnya masih sangat luas. Percakapan di miling list juga bisa tertangkap oleh dua mesin pencari ini.
-
-
-
2