Karena yang bisa ngedadak hanya bikin sambal. Kenapa saya bilang begitu? Lihat gambar ini.
Saya membuatnya saat mensosialisasikan proses dan jadwal tugas akhir/skripsi ke mahasiswa S1 Geologi (GL). Tanggal-tanggal hanya berlaku untuk mereka, tetapi pesan lainnya relevan buat semuanya.
- Tanggal hanyalah tanggal. Artinya tanpa ada deadline, sudah semestinya Anda tetap membuat rencana. Apalagi skripsi. Tidak bisa ngedadak.
- Pegang kalender akademik. Catat tanggal-tanggal pentingnya, tapi jangan menargetkan untuk seminar atau sidang di hari atau minggu terakhir. Banyak yang bisa terjadi, yang di luar kuasa Anda.
- Inti dari skripsi itu adalah menulis. Salah kalau ada yang bilang menulis itu sulit. Nulis itu mudah. Yang sulit ngeditnya. Saat nulis (baca: ngetik) sedang buntu, Anda bisa bicara dan direkam menggunakan ponsel. Kalau sudah tenang, baru rekamannya diketik. Acak-acakan… pastinya… Tapi lumayan bisa mengubah pandangan bahwa menulis itu sulit.
- Nulis skripsi bukan nyari tebal, tapi nyari jelas. Di tempat kami baru ingin mencoba membuat skripsi 30 halaman. Kampus lain mungkin sudah ada yang mencoba. Yang penting, hal-hal yang sudah disitir, tidak perlu lagi disalin.
- Banyak yang menghindari menulis. Padahal menulis adalah koentji. Tanpa tulisan, tidak akan ada sejarah. Kita bisa terperangkap di era pra-sejarah kalau malas menulis. Jadi segera berlatih menulis. Tuliskan apa yang ada di kepala. Sunting kemudian.
Saya paham bahwa kendala akan selalu ada. Tapi kalau kita terlatih membuat rencana, maka akan terlatih untuk mencari solusi dan membuat skala prioritas.
Semoga bermanfaat.