Mengapa KLHS RDTR Perlu Data Geologi yang Detail?

Author:

Mengapa KLHS RDTR Perlu Data Geologi yang Detail?

Oleh: Dasapta Erwin Irawan dan Yuniarti Ulfa

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah instrumen penting untuk memastikan rencana tata ruang berjalan sesuai prinsip keberlanjutan. Ketika kita berbicara tentang RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), tantangannya jauh lebih kompleks dibandingkan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). RDTR bersifat operasional dan detail hingga tingkat blok, sehingga membutuhkan data yang lebih rinci, bukan hanya peta makro.

Perbedaan RTRW vs RDTR dan Dampaknya

RTRW cukup menggunakan peta skala kecil dan data agregat. Sebaliknya, RDTR memerlukan peta skala besar (≥1:5.000), data topografi, jaringan utilitas, dan informasi kepemilikan lahan. Lebih dari itu, RDTR harus mempertimbangkan data bawah permukaan seperti geologi dan hidrogeologi agar zonasi tidak menimbulkan risiko bencana atau konflik pemanfaatan ruang.

Urgensi Data Geologi dan Hidrogeologi

Data geologi membantu mengidentifikasi potensi longsor, gempa, dan likuefaksi. Data hidrogeologi memastikan perlindungan zona resapan dan keberlanjutan sumber air tanah. Tanpa data ini, RDTR berisiko menempatkan permukiman di area rawan bencana atau merusak ekosistem air.

Risiko Jika Data Tidak Lengkap

Konflik pemanfaatan ruang, kegagalan infrastruktur, dan kerusakan lingkungan adalah konsekuensi nyata jika KLHS RDTR disusun tanpa data geologi yang memadai.

Rekomendasi

  • Integrasikan peta geologi dan hidrogeologi skala besar.
  • Gunakan model 3D bawah permukaan.
  • Sertakan indikator daya dukung air tanah dan risiko geologi dalam KLHS.
  • Terapkan monitoring berbasis data spasial dan geoteknik.

Kesimpulan: KLHS RDTR yang baik bukan hanya soal permukaan, tetapi juga memahami apa yang ada di bawahnya. Data geologi dan hidrogeologi adalah kunci untuk tata ruang yang aman, efisien, dan berkelanjutan.

Tautan terkait: Slideshare/dasaptaerwin, Medium/dasaptaerwin