Blog post ini awalnya adalah review terhadap Review dokumen Pedoman Publikasi Ilmiah (Kemristekdikti, 2017) yang kemudian akan kami kembangkan sebagai makalah berjenis literature review.
Dokumen ini disusun secara bersama dengan koordinator Dasapta Erwin Irawan (ITB). Review singkat ini blm dilengkapi konteks lengkap.
Kontributor: …., …., …. (silahkan tambahkan nama anda dan afiliasinya)
Silahkan baca versi lengkapnya di tautan Authorea berikut https://www.authorea.com/189560/wtaxIsuraB7KuyE0FKzbDA. Kirimkan kontribusi anda melalui surel ke
dasaptaerwin (@) gmail (.) com.
Terimakasih.
Umum
Panduan tapi isinya dr awal sampai akhir menggunakan Elsevier. Namun demikian saya melihat ada maksud baik utk meluaskan wawasan dgn disebutnya beberapa lembaga, misal ORCID dalam dokumen ini.
Khusus
Hal 24: Kalau ada atau tidaknya DOI (digital object identifier) menjadi kriteria kejelasan sumber, maka akan muncul masalah karena akan adanya banyak makalah yang secara substansi bagus, tersedia daring, tapi belum punya DOI. Konteks: DOI saat ini penting karena menyediakan persisten link atau tautan tetap terhadap segala obyek digital, tidak hanya makalah ilmiah. Datapun yang diunggah secara daring di repositori yang bekerjasama dengan Crossref, akan dapat menerbitkan DOI.