Perhatikan ini ketika akan presentasi

Author:

Saya bukan yang paling ahli ya, tapi saya mungkin termasuk yang sering memperhatikan orang lain presentasi, menonton video youtube tentang public speaking, dan membaca buku tentang teknik komunikasi. Tentunya, saya juga sering bereksperimen.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan presentasi atau menyampaikan gagasan Anda.

Gunakan teknik storytelling untuk mengaitkan perhatian audiens

Memasukkan pertanyaan retoris ke dalam presentasi Anda adalah cara yang kuat untuk mengaitkan perhatian audiens dan mendorong mereka untuk berpikir lebih dalam tentang topik Anda.


Salah satu teknik efektif untuk mengaitkan perhatian audiens selama presentasi adalah dengan menggunakan pertanyaan retoris. Dengan mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran terkait topik Anda, Anda dapat mendorong audiens untuk berpikir secara kritis tentang materi yang dibahas dan menjadi lebih tertarik pada presentasi Anda.

Sebagai contoh, jika presentasi Anda tentang pentingnya konservasi lingkungan, Anda bisa mengajukan pertanyaan retoris seperti, “Pernahkah Anda berhenti untuk mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas harian Anda terhadap lingkungan?” Pertanyaan ini dapat membuat audiens berpikir tentang perilaku mereka sendiri dan membantu mereka memahami pentingnya pesan Anda.

Namun, penting untuk menggunakan pertanyaan retoris secara bijak dan strategis. Penggunaan berlebihan dari pertanyaan ini dapat menjadi repetitif dan kehilangan dampaknya. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pertanyaan Anda relevan dan sesuai untuk audiens Anda, karena beberapa pertanyaan mungkin lebih efektif untuk demografi atau kelompok usia tertentu.

Gunakan analogi atau metafora untuk menjelaskan ide atau data yang kompleks

Gunakan analogi atau metafora untuk menjelaskan ide atau data yang kompleks. Analogi dan metafora dapat membantu menyederhanakan konsep yang kompleks dan membuatnya lebih mudah dipahami oleh audiens Anda. Pertimbangkan menggunakan perbandingan dengan objek atau pengalaman sehari-hari untuk membantu audiens Anda lebih memahami pesan Anda.

Gunakan visual seperti slide, video, atau infografis

Memasukkan bantuan visual seperti slide, video, atau infografis untuk membantu menjelaskan poin Anda dan membuat audiens tetap terlibat. Bantuan visual dapat sangat membantu untuk menjelaskan data atau konsep yang kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami. Namun, penting untuk menggunakan bantuan ini secara bijak dan memastikan bahwa mereka relevan dengan pesan Anda.

Latih pengucapan dan waktu Anda untuk memastikan presentasi yang lancar

Latih pengucapan dan waktu Anda untuk memastikan presentasi yang lancar. Ulangi presentasi Anda beberapa kali untuk memastikan bahwa Anda nyaman dengan materi dan bisa menyampaikannya dengan percaya diri dan efektif. Perhatikan tempo dan waktu Anda untuk memastikan bahwa Anda tidak tergesa-gesa melalui poin penting atau menunda poin yang kurang signifikan. Juga dapat membantu merekam diri Anda berlatih sehingga Anda dapat meninjau performa diri dan membuat penyesuaian jika diperlukan.

Menurut Guy Kawasaki, presentasi terbaik seharusnya terdiri dari 10 slide dan berlangsung selama 20 menit, dengan ukuran font 30.

Pelajari audiens Anda sebelumnya untuk menyesuaikan pesan Anda dengan minat dan kebutuhan mereka

Memahami audiens Anda dapat membantu Anda membuat presentasi yang lebih menarik dan berdampak. Pertimbangkan faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan profesi ketika menyesuaikan pesan Anda.

Gunakan humor untuk meringankan suasana dan menarik perhatian audiens

Namun, penting untuk menggunakan humor dengan tepat dan menghindari materi yang kontroversial atau menyinggung hati. Humor bisa menjadi cara yang bagus untuk terhubung dengan audiens Anda dan membantu mereka untuk bersantai, tetapi sebaiknya tidak mengalahkan pesan utama presentasi Anda.

Humor harus nyambung, jangan ingin lucu karena Anda bukan pelawak dan biasanya kelucuan muncul karena Anda tidak berusaha untuk lucu, dan jangan berlebihan.

Memasukkan cerita atau pengalaman pribadi ke dalam presentasi Anda dapat membantu audiens Anda terhubung dengan Anda dan lebih memahami pesan Anda. Namun, penting untuk memastikan bahwa anekdot Anda relevan dengan topik Anda dan tidak terlalu pribadi atau tidak pantas.

Gunakan bahasa tubuh dan variasi suara untuk menyampaikan emosi dan gairah

Gunakan bahasa tubuh seperti ekspresi wajah, gerakan tangan, dan postur untuk menyampaikan emosi dan gairah. Misalnya, tersenyum dapat membantu menyampaikan antusiasme dan kepositifan, sementara gerakan tangan dapat digunakan untuk menekankan poin kunci atau menambahkan penekanan pada kata tertentu.

Penting untuk menggunakan bahasa tubuh dan variasi suara dengan cara yang terasa alami dan otentik bagi Anda. Terlalu banyak menggunakan gerakan atau berbicara dengan nada yang tidak alami bisa terlihat dipaksa atau tidak tulus.

Dorong partisipasi audiens melalui kegiatan interaktif atau sesi tanya jawab

Mengaitkan audiens Anda melalui kegiatan interaktif atau sesi tanya jawab dapat membantu membuat mereka tetap tertarik pada presentasi Anda dan mendorong mereka untuk berpikir lebih kritis tentang topik Anda. Pertimbangkan menggunakan kegiatan seperti diskusi kelompok atau jajak pendapat untuk mendorong partisipasi.

Akhiri dengan kesimpulan yang penuh makna dan berdampak yang merangkum poin utama Anda

Kesimpulan Anda harus meninggalkan kesan yang langgeng pada audiens Anda dan memperkuat inti dari pesan presentasi Anda. Pertimbangkan menggunakan kutipan, statistik, atau panggilan untuk bertindak untuk membuat kesimpulan Anda lebih berdampak.