andai saja artikel kita dapat dianalisis seperti ini

Author:

ini adalah khayalan saya. barangkali artikel kita dapat dianalisis bahkan dinilai berdasarkan berbagai instrumen di bawah ini.

berikut sebenarnya adalah data analitik dari repositori video youtube saya tahun 2020 (data diambil tanggal 26 Februari 2021). gambar di bawah ini adalah usia penonton. terlihat usia 18-24 tahun adalah yang terbanyak.

dari data ini, saya jadi sadar kalau mayoritas yang menonton video saya sebenarnya bukan kawan-kawan saya (yang sepantar atau lebih tua). yang nonton mungkin anak-anaknya. karena video saya adalah tentang ilmu hidrogeologi dan sains terbuka, maka perlu reorientasi penyebarannya adalah untuk usia PAUD, paling lambat sekolah menengah.

selain itu, ini tanda agar saya membuat isi video yang jauh lebih ringan, walaupun sedang menceritakan pencemaran air tanah di suatu daerah. video saya juga harus seramah mungkin dengan anak kecil. jadi anda bisa menantikan lebih banyak video yang berkategori “made for kids”.

sedangkan yang di bawah ini adalah grafik perbandingan status penonton, antara pelanggan (subscriber) dan yang bukan pelanggan (non-subscriber). ternyata lebih banyak penonton yang bukan pelanggan yang menonton. tidak masalah. justru bagus, bahwa himbauan saya berhasil. tidak wajib subscribe kalau mampir ke tempat saya. yang wajib (bagi muslim) memang mengucapkan kalimat syahadat, sholat lima waktu, puasa, zakat, dan ibadah haji bila mampu.

lanjut ya.

jenis perangkat yang digunakan ketika menonton video saya, mayoritas adalah ponsel. ini bisa berarti bahwa para penonton sering tidak berada di lokasi yang memungkinkannya untuk membuka PC atau laptop. mungkin mereka ada di luar rumah, yang bisa jadi mengandalkan kuota internet, bukan koneksi wifi. kalau ini benar, maka saya harus lebih banyak membuat video yang pendek-pendek, kalau bicara singkat saja, tidak perlu bertele-tele. kalau perlu hanya kalimat kesimpulan saja, lalu selesai. karena itu pula, saya harus lebih fokus ke pesan dan konten, bukan malah kebanyakan menyorot muka sendiri. agar tidak menuh-menuhi layar ponsel para penonton. kasihan. tidak ada faedahnya juga bagi mereka.

terkait jumlah komentar, sepertinya youtube tidak memberikan statistiknya. semoga saja memang banyak. selama ini setiap komentar memang saya tanggapi.

sampai sini saja. kalau terlalu lama bisa habis waktu saya untuk menulis makalah.

alaaah. memang kehidupan saya sangat membosankan.